Lahan Garapan Banjir, 57 Transmigran Pulang Kampung

Reporter

Editor

Rabu, 30 Desember 2009 13:59 WIB

TEMPO Interaktif, Banjarmasin - Tidak tahan dengan kondisi alam di Kalimantan Selatan, sedikitnya 57 kepala keluarga (KK) transmigrasi yang dimungkimkan di Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) di Kabupaten Banjar dan Kabupaten Batola meninggal lokasi trans.

Alasan warga transmigrasi meninggalkan lokasi penempatan di Kalimantan Selatan, sebagian besar adalah masalah lahan garapan yang kebanjiran, atau lahan garapan tidak cocok.

Lokasi UPT yang ditinggalkan warga trans, adalah UPT Cintapuri Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Banjar. Dilokasi ini sejak 2007 ditempatkan 109 KK transmigrasi dari Tasikmalaya, Cirebon, Banyuwangi, dan Probolingo. Dari 109 KK trans ditempat ini 37 Kepala Keluarga, diketahui meninggalkan lahan garapan, dan sisanya 72 KK masih mencoba bertahan.

Selain di lokasi UPT Cintapuri, di UPT Cerbon Kabupaten Batola sebanyak 20 Kepala Keluarga (KK) juga meninggalkan lokasi pemukiman, dan mereka kembali ke daerah asal mereka, kata Kepala Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Cerbon Gusti Djunaidi, kepada Tempo Rabu (30/12).

Menurut Djunaidi, alasan transmigran yang pulang kampung, tidak lain karena lahan garapan terendam air, kemudian warga trans tidak merasa mampu mengaraf lahan, dan akhirnya memutuskan pulang.

Advertising
Advertising

Padahal rata-rata lahan di basah di Kalimantan Selatan, terendam air, namun kondisi itu tidak berlangsung lama, dan lahan bisa di garaf, ujar Djunaidi.

Djunaidi mengungkapkan, perginya warga trans dari lokasi pemukiman, sebenarnya akibat ketidakprofesionalan dalam memilih transmigrasi yang akan di kirim. Contohnya, transmigrasi yang di daerah asalnya berprofesi sebagai gelandangan, pengemis, penarik becak, atau yang bukan petani, sebagian besar dari mereka akan meninggalkan lahan garapan. ”Seleksi betul orangnya, baru dikirim bertransmigrasi,” kata Djunaidi.

Sementara Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kalimantan Selatan Drs Kurdiansyah, kepada Tempo Rabu (30/12) mengatakan, pihaknya segera menurunkan tim pengkajian, terkait dengan kaburnya puluhan transmigrasi asal jawa dari Unit Pemukiman Transmigrasi. ”Apa betul lahan banjir, atau ada faktor lain,” tutur Kurdiansyah.

Menyinggung warga transmigrasi minggat dan menjual lahan seharga Rp10 juta hingga Rp15 juta per 1,5 hektare di UPT Cintapuri. Menurut Kurdiansyah, pihaknya akan memprosesnya secara hukum, karena yang mereka jual adalah tanah negara, dan belum diserahkan ke warga trans, mengingat trans baru bermukim 2 tahun dari 5 tahun yang direncanakan pembinaan oleh dinas transmigrasi.

KHAIDIR RAHMAN

Berita terkait

Transmigrasi Swakarsa Mandiri Hadir di Kabupaten Banyuasin

45 hari lalu

Transmigrasi Swakarsa Mandiri Hadir di Kabupaten Banyuasin

Transmigrasi dilakukan dengan biaya sendiri, namun berdasarkan bimbingan dan juga fasilitas yang diberikan oleh pemerintah

Baca Selengkapnya

Bendahara Dinas Transmigrasi Papua Barat Tersangka Korupsi, Uang Dipakai untuk Bagikan THR

48 hari lalu

Bendahara Dinas Transmigrasi Papua Barat Tersangka Korupsi, Uang Dipakai untuk Bagikan THR

Dugaan sementara kerugian keuangan negara akibat korupsi di Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Papua Barat itu sebesar Rp 1.074.118.209.

Baca Selengkapnya

Awal Mula 12 Desember sebagai Hari Bhakti Transmigrasi, Ini Peran Sukarno dan Bung Hatta

12 Desember 2023

Awal Mula 12 Desember sebagai Hari Bhakti Transmigrasi, Ini Peran Sukarno dan Bung Hatta

12 Desember sebagai Hari Bhakti Transmigrasi, bagaimana awal mulanya? Berikut 3 dampak program transmigrasi.

Baca Selengkapnya

12 Desember Hari Bhakti Transmigrasi, di Lokasi Mana Transmigrasi Pertama Dilakukan?

12 Desember 2023

12 Desember Hari Bhakti Transmigrasi, di Lokasi Mana Transmigrasi Pertama Dilakukan?

Hari bhakti transmigrasi pada 12 Desember, ini sejarah transmigrasi pertama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

1.000 Mahasiswa UGM akan Diterjunkan di Kawasan Transmigrasi

17 Mei 2023

1.000 Mahasiswa UGM akan Diterjunkan di Kawasan Transmigrasi

Sekitar 1.000 mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) akan diterjunkan untuk melaksanakan program KKN-PPM di kawasan transmigrasi.

Baca Selengkapnya

Bicara Transmigrasi di UGM, Menteri Desa Abdul Halim Iskandar Sebut Cak Imin Calon Presiden

16 Mei 2023

Bicara Transmigrasi di UGM, Menteri Desa Abdul Halim Iskandar Sebut Cak Imin Calon Presiden

Menteri Desa Abdul Halim Iskandar menyebut Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai calon presiden saat memberi penjelasan soal transmigrasi di UGM.

Baca Selengkapnya

Beri Pembekalan KKN UGM, Mendes Sebut Daftar Tunggu Transmigrasi Lewati 5.000 KK

16 Mei 2023

Beri Pembekalan KKN UGM, Mendes Sebut Daftar Tunggu Transmigrasi Lewati 5.000 KK

Saat ini daftar tunggu warga yang ingin mengikuti transmigrasi khusus Jawa dan Bali sudah lebih dari 5.000 Kepala Keluarga (KK).

Baca Selengkapnya

Kampung Gladiator dan Warung Arema, Saksi Para Transmigran Ubah Nasib

1 Juni 2022

Kampung Gladiator dan Warung Arema, Saksi Para Transmigran Ubah Nasib

Salah satu kampung yang menjadi tujuan para transmigran adalah Kampung Gladiator alias Desa Srigunung.

Baca Selengkapnya

Menteri Desa Terima Kunjungan Wakil Bupati Merauke

11 Juni 2021

Menteri Desa Terima Kunjungan Wakil Bupati Merauke

Wakil Bupati H Riduwan meminta perhatian Mendes Halim Iskandar untuk revitalisasi kawasan Transmigrasi di Kabupaten Merauke seperti di Muting dan Salor.

Baca Selengkapnya

Menteri Desa: Tidak Ada Lagi Kawasan Transmigrasi Baru

27 Mei 2021

Menteri Desa: Tidak Ada Lagi Kawasan Transmigrasi Baru

Revitalisasi kawasan transmigrasi yang tersebar di 152 kawasan akan dilakukan dengan melakukan perbaikan infrastruktur, ekonomi, dan pengembangan sosial budaya.

Baca Selengkapnya