Dewan Pers Bantah Boediono Soal Pers Tak Berimbang

Reporter

Editor

Senin, 14 Desember 2009 19:10 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Anggota Dewan Pers Leo Batubara menepis anggapan Wakil Presiden Boediono dan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring yang menyatakan pemberitaan pers dalam kasus Bank Century tidak berimbang.

"Pemberitaan media mainstream (berkualitas) cukup berimbang," kata Leo ketika dihubungi Tempo, Senin (14/12).

Menurut Leo, pernyataan kedua pejabat itu menunjukan keduanya tidak memahami pers sebagai fungsi kontrol. Pemberitaan pers, kata Leo, harus diapresiasi untuk perbaikan kinerja pemerintahan. "Jangan buruk muka cermin dibelah," kata dia.

Leo mengibaratkan pers sebagai panggung aspirasi masyarakat. Dia mencontohkan, sewaktu kepolisian berhasil melumpuhkan teroris, banyak pujian yang dialamatkan ke korps baju cokelat itu. Namun, saat perseteruan antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan kepolisian mengemuka, pers terlihat lebih condong mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi.

Dukungan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi itu, kata Leo, disebabkan memang pers menemukan fakta-fakta ada yang salah dalam kinerja kepolisian. "Ini terbukti dalam temuan Tim Delapan yang dibentuk Presiden," kata dia.

Contoh terakhir, kata Leo, adalah perseteruan antara Sri Mulyani dengan anggota Panitia Khusus Angket Bank Century, Bambang Soesatyo. "Pers melihat penjelasan Sri Mulyani cukup baik dan memihak dia," kata Leo. Kenyataan ini, lanjut Leo, seolah-olah gugatan bagi Bambang Soesatyo, "Bagaimana ini Anda punya temuan," kata Leo.

Leo berharap agar Boediono dan Menteri Tifatul bisa mencontoh keteladanan mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin. Menurut dia, Ali Sadikin sangat mengapresiasi pemberitaan pers, bagaimana pun pahitnya pemberitaan itu. "Beliau tidak marah bila pers memberitakan yang jelek-jelek. Itu dinilainya sebagai masukan buat pemerintah agar bekerja lebih baik," kata dia.

AMIRULLAH

Berita terkait

Tulisan Soal Makar, Fadli Zon Akan Laporkan Allan Nairn ke Polisi

25 April 2017

Tulisan Soal Makar, Fadli Zon Akan Laporkan Allan Nairn ke Polisi

Dalam tulisan Allan Nairn, Fadli Zon disebut terlibat dalam upaya makar untuk menggulingkan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Disebut dalam Laporan Allan Nairn, Hary Tanoe Lapor ke Polisi  

25 April 2017

Disebut dalam Laporan Allan Nairn, Hary Tanoe Lapor ke Polisi  

Pelaporan Hari Tanoe bermula dari tulisan Ahok Hanyalah Dalih untuk Makar yang ditulis oleh jurnalis asal Amerika Serikat, Allan Nairn.

Baca Selengkapnya

Diadukan Mabes TNI ke Dewan Pers, Tirto.id: Kami Kooperatif  

24 April 2017

Diadukan Mabes TNI ke Dewan Pers, Tirto.id: Kami Kooperatif  

Sapto berujar, pihaknya akan menunggu mekanisme yang diterapkan Dewan Pers saat menerima pengaduan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Jarang Dikritik, SBY: Pers Tak Seganas Dulu  

11 Juni 2016

Jokowi Jarang Dikritik, SBY: Pers Tak Seganas Dulu  

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono merasa tercengang melihat perubahan pers saat ini.

Baca Selengkapnya

Begini Modus Wartawan Abal-abal Memeras

14 April 2016

Begini Modus Wartawan Abal-abal Memeras

"Yang paling banyak muncul adalah di daerah yang tingkat korupsinya tinggi. Fenomena media abal-abal ini tidak kami temukan di Malaysia atau Singapura."

Baca Selengkapnya

Dulu Pemerintah Tekan Pers, Jokowi: Sekarang Sebaliknya  

9 Februari 2016

Dulu Pemerintah Tekan Pers, Jokowi: Sekarang Sebaliknya  

Presiden Joko Widodo meminta pers patuh terhadap kode etik jurnalistik, terutama media online.

Baca Selengkapnya

Menunggu Presiden Berantas Amplop Wartawan

9 Februari 2016

Menunggu Presiden Berantas Amplop Wartawan

Presiden Joko Widodo memastikan akan menghadiri acara puncak Hari Pers Nasional 2016 di Mataram, Nusa Tenggara Barat, 9 Februari 2016. Dalam acara itu, Jokowi akan diberi panggung untuk berinteraksi dengan kurang-lebih 600 wartawan nasional, petinggi negara, dan tokoh masyarakat. Supaya pertemuan itu bermakna, bantuan atau kebijakan strategis apa yang bisa Presiden keluarkan agar kehidupan pers Indonesia semakin sehat?

Baca Selengkapnya

Pers di Indonesia Dinilai Kena Sindroma Berlusconian  

21 Januari 2016

Pers di Indonesia Dinilai Kena Sindroma Berlusconian  

Kepentingan pemilik media di industri pers dinilai mempengaruhi pemberitaan, mirip seperti Berlusconi di Italia.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers: Banyak Media Massa Terkontaminasi Politik

20 Januari 2016

Dewan Pers: Banyak Media Massa Terkontaminasi Politik

Ada fenomena sejumlah pemilik media membentuk partai politik.

Baca Selengkapnya

Giliran Rizal Ramli 'Kepret' Pers: Banyak yang Sibuk Bisnis Pencitraan  

2 November 2015

Giliran Rizal Ramli 'Kepret' Pers: Banyak yang Sibuk Bisnis Pencitraan  

Menurut Rizal Ramli, sudah waktunya pers menjadi bagian dari transformasi bangsa, jangan sibuk dengan bisnis pencitraan.

Baca Selengkapnya