Lagi, Polisi Semena-mena Melepas Tembakan

Reporter

Editor

Senin, 14 Desember 2009 13:37 WIB

TEMPO Interaktif, Palu - Budi (19), seorang warga Desa Pajalele, Kecamatan Pasang Kayu, Sulawesi Barat kini terbaring lemas tak berdaya di RSU Bhayangkara Palu di Sulawesi Tengah, akibat ditembak aparat kepolisian daerah setempat.

Salma Rahman (51), tante korban yang ditemui di rumah sakit Bayangkara Palu, Senin (14/12) mengatakan peristiwa penembakan tersebut terjadi usai pesta pernikahan salah seorang warga di Kota Pasang Kayu, Mamuju Utara.

Awalnya kata dia, amat sepele. Saat itu korban berada di lokasi kejadian sedang menonton hiburan musik. Dalam keadaan asyiknya menikmati alunan lagu dangdut tiba-tiba korban didatangi seorang pria yang meminta korek api.

Korban Budi agak lama memberi korek api karena permintaan oknum polisi itu agak kasar caranya. Tak terima diperlakukan seperti itu, pria bertubuh tegap dan tinggi tersebut tersinggung dan langsung melepaskan tembakan ke arah perut kanan korban sebanyak satu kali.

"Sebelum menembak, tersangka juga sempat menodongkan senjata api ke kepala Budi " kata Salma.

Advertising
Advertising

Melihat korban terluka dan tidak sadarkan diri, sejumlah warga kemudian melarikan korban ke RSU Bhayangkara Palu untuk mendapat pertolongan. Sementara pelaku melarikan diri.

Menurut pihak RS Bhayangkara, Palu, korban mengalami luka cukup serius di bagian perut hingga menembus usus besarnya.

Kapolres Mamuju Utara, AKBP.Kamaruddin yang dikonfirmasi melalui telepon, Senin (14/12) membenarkan adanya penembakan terhadap warga sipil tersebut. Namun, dia enggan berkomentar saat ditanya mengenai identitas pelaku.

"Kejadiannya memang benar ada, tapi pelakunya kita masih cek dulu, kebetulan saya sekarang berada di Makassar," kata AKBP Kamaruddin.

DARLIS

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

14 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

30 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

36 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."

Baca Selengkapnya