KBRI Belanda: Pemanggilan Dubes Sesuai Prosedur

Reporter

Editor

Jumat, 10 Oktober 2003 19:20 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemanggilan Duta Besar Indonesia untuk Belanda oleh Kementerian Luar Negara Belanda sesuai prosedur yang ada. Mereka meminta pihak Kedubes RI untuk menjelaskan latar belakang Yusril Ihza Mahendra mengeluarkan pernyataan ketidaksukaannya terhadap Belanda. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Penerangan Kedutaan Besar Indonesia di Denhaag Dienne Moehario melalui sambungan internasional, Jumat (10/10). Menurut Dienne, pemanggilan Duta Besar Indonesia sama sekali tidak menyinggung masalah pemutusan hubungan diplomatik maupun pemulangan Duta Besar ke Indonesia. "Wacana itu muncul karena mistranslasi dan mispersepsi penerjemahan ke dalam bahasa Indonesia," ujarnya. Dienne mengatakan anggota parlemen Belanda hanya menghimbau Kementerian Luar Negeri Belanda untuk memanggil Duta Besar dengan maksud mengklarifikasi, bukan memulangkan ataupun memutuskan hubungan diplomatik. "Penerjemahan itu sama sekali tidak akurat," kata Dienne.Mengenai jawaban atas pertanyaan Kementerian Luar Negeri Belanda tentang pernyataan Yusril, menurut Dienne itu bukan sikap resmi Indonesia. "Itu hanyalah pendapat resmi. Sedangkan masalah sejarah Indonesia-Belanda adalah masa lalu, yang utama bagaimana menatap hubungan ke depan," ujarnya.Dienne menambahkan, dalam pertemuan yang berlangsung Kamis (9/10) pukul 14.30 waktu setempat kemarin tidak ada permintaan untuk meminta maaf kepada Belanda karena masalah tersebut. Belanda juga tidak akan melakukan pemanggilan langsung kepada Yusril Ihza Mahendra. "Kemlu Belanda memanggil Dubes pada tingkat diplomatik sesuai prosedur yang ada," ujarnya.Dhian N. Utami - Tempo News Room

Berita terkait

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

7 menit lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

9 menit lalu

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

Dividen sebesar Rp 178,50 per lembar saham tersebut akan diberikan pada 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

11 menit lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

12 menit lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

17 menit lalu

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

Komisi II DPR juga akan mengonfirmasi isu yang menerpa Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

27 menit lalu

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

Sebelumnya viral sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah di Universitas Diponegoro atau Undip yang diduga melakukan penyalahgunaan bantuan.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Whoosh Buka 48 Perjalanan per Hari, Tarif Mulai 150 Ribu

32 menit lalu

Kereta Cepat Whoosh Buka 48 Perjalanan per Hari, Tarif Mulai 150 Ribu

Beroperasinya 48 perjalanan harian Whoosh didasarkan pada hasil evaluasi periode sebelumnya yang menunjukan kebutuhan penambahan perjalanan reguler.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

33 menit lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

43 menit lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

51 menit lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya