TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah Belanda tidak mempermasalahkan pernyataan Yusril tentang ketidaksukaannya pada ketidakadilan Belanda terkait dengan peristiwa Westerling. "Sepanjang pernyataan itu tidak mewakili pemerintah Indonesia," ujar Atase Pers Kedutaan Belanda Usha Gopie melalui telepon genggamnya, Jumat (10/10). Menurut Usha, menanggapi pernyataan tersebut, Kementerian Luar Negeri Belanda telah menghubungi Menteri Luar Negeri Nur Hassan Wirajuda secara pribadi melalui telepon Rabu (8/10) lalu. Dari Hassan Wirajuda, kata Usha telah diklarifikasi bahwa pernyataan Yusril bukan atas nama pemerintah Indonesia. "Itu sudah jelas dan tidak ada masalah dengan itu," ujar Usha.Belanda menganggap pernyataan Yusril Ihza Mahendra adalah pernyataan pribadi. "Meskipun Yusril adalah orang pemerintahan karena dia Menteri Kehakiman dan HAM," katanya. Lebih lanjut Usha mengatakan, tidak ada konsekuensi untuk Indonesia karena pernyataan tersebut. Kata Usha, itu sekaligus menepis isu tentang pemutusan hubungan diplomatik antara Indonesia-Belanda dan pemulangan Duta Besar Indonesia di Belanda.Kata Usha, pemberitaan di media massa tentang pemutusan hubungan diplomatik dan pemulangan Duta Besar Indonesia di Belanda tidaklah benar. Saat Kementerian Luar Negeri Belanda menghubungi Hassan Wirajuda, tidak ada pertanyaan maupun pernyataan tentang kedua hal itu. "Sama sekali tidak ada," katanya.Pemerintah Belanda, kata Usha tidak pernah meminta Indonesia meminta maaf karena kasus ini. "Kami hanya meminta Wirajuda menjelaskan pernyataan ini," katanya. Kementerian Luar Negeri Belanda juga telah memanggil pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk menjelaskan mengenai pernyataan Yusril tersebut. "Namun pembicaraan ini tidak seresmi yang dibayangkan. Bukan pembicaraan level duta besar atau menteri luar negeri, melainkan hanya level pekerjaan sesuai prosedur yang ada di sana," kata Usha. Karena itulah, Belanda tidak menghubungi Yusril secara langsung. Berdasar prosedur yang ada, menurut Usha hanya antara kementerian luar negeri kedua negara.Tanggapan masyarakat Belanda sendiri, menurut Usha sangat terkejut dan tidak senang dengan pernyataan Yusril tersebut. "Namun masyarakat tahu kalau itu pendapat Yusril pribadi," ujarnya. Kehidupan bersosialisasi antara warga Belanda dan warga Indonesia yang tinggal di sana masih berjalan seperti biasa.Dhian N. Utami - Tempo News Room
Berita terkait
Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku
2 menit lalu
Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku
Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.