Belanda Tidak Mempermasalahkan Pernyataan Yusril

Reporter

Editor

Jumat, 10 Oktober 2003 17:42 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah Belanda tidak mempermasalahkan pernyataan Yusril tentang ketidaksukaannya pada ketidakadilan Belanda terkait dengan peristiwa Westerling. "Sepanjang pernyataan itu tidak mewakili pemerintah Indonesia," ujar Atase Pers Kedutaan Belanda Usha Gopie melalui telepon genggamnya, Jumat (10/10). Menurut Usha, menanggapi pernyataan tersebut, Kementerian Luar Negeri Belanda telah menghubungi Menteri Luar Negeri Nur Hassan Wirajuda secara pribadi melalui telepon Rabu (8/10) lalu. Dari Hassan Wirajuda, kata Usha telah diklarifikasi bahwa pernyataan Yusril bukan atas nama pemerintah Indonesia. "Itu sudah jelas dan tidak ada masalah dengan itu," ujar Usha.Belanda menganggap pernyataan Yusril Ihza Mahendra adalah pernyataan pribadi. "Meskipun Yusril adalah orang pemerintahan karena dia Menteri Kehakiman dan HAM," katanya. Lebih lanjut Usha mengatakan, tidak ada konsekuensi untuk Indonesia karena pernyataan tersebut. Kata Usha, itu sekaligus menepis isu tentang pemutusan hubungan diplomatik antara Indonesia-Belanda dan pemulangan Duta Besar Indonesia di Belanda.Kata Usha, pemberitaan di media massa tentang pemutusan hubungan diplomatik dan pemulangan Duta Besar Indonesia di Belanda tidaklah benar. Saat Kementerian Luar Negeri Belanda menghubungi Hassan Wirajuda, tidak ada pertanyaan maupun pernyataan tentang kedua hal itu. "Sama sekali tidak ada," katanya.Pemerintah Belanda, kata Usha tidak pernah meminta Indonesia meminta maaf karena kasus ini. "Kami hanya meminta Wirajuda menjelaskan pernyataan ini," katanya. Kementerian Luar Negeri Belanda juga telah memanggil pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk menjelaskan mengenai pernyataan Yusril tersebut. "Namun pembicaraan ini tidak seresmi yang dibayangkan. Bukan pembicaraan level duta besar atau menteri luar negeri, melainkan hanya level pekerjaan sesuai prosedur yang ada di sana," kata Usha. Karena itulah, Belanda tidak menghubungi Yusril secara langsung. Berdasar prosedur yang ada, menurut Usha hanya antara kementerian luar negeri kedua negara.Tanggapan masyarakat Belanda sendiri, menurut Usha sangat terkejut dan tidak senang dengan pernyataan Yusril tersebut. "Namun masyarakat tahu kalau itu pendapat Yusril pribadi," ujarnya. Kehidupan bersosialisasi antara warga Belanda dan warga Indonesia yang tinggal di sana masih berjalan seperti biasa.Dhian N. Utami - Tempo News Room

Berita terkait

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

2 menit lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

5 menit lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

9 menit lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

PPP Klaim Suaranya di Papua Pegunungan Pindah ke PKB hingga Garuda

11 menit lalu

PPP Klaim Suaranya di Papua Pegunungan Pindah ke PKB hingga Garuda

PPP mengklaim perolehan suara partainya berpindah secara tidak sah ke PKB, Partai Garuda, dan PKN.

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

19 menit lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

UU Desa yang Baru, Apa Saja Poin-Poin Isinya?

19 menit lalu

UU Desa yang Baru, Apa Saja Poin-Poin Isinya?

Presiden Jokowi telah mengesahkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa atau UU Desa

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

19 menit lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

21 menit lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Takut Dipolitisasi, Ombudsman Usul Pelaksanaan Seleksi CASN DItunda sampai Pilkada Serentak

24 menit lalu

Takut Dipolitisasi, Ombudsman Usul Pelaksanaan Seleksi CASN DItunda sampai Pilkada Serentak

Ombudsman RI usul seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) pada tahun 2024 ditunda hingga pilkada serentak 27 November karena khawatir dipolitisasi.

Baca Selengkapnya

Alasan Basuki Hadimuljono Ogah Jadi Calon Gubernur DKI: Saya ini Birokrat

25 menit lalu

Alasan Basuki Hadimuljono Ogah Jadi Calon Gubernur DKI: Saya ini Birokrat

Basuki Hadimuljono ogah menjadi calon Gubernur DKI Jakarta. Ia mengaku dirinya sebagai birokrat tulen.

Baca Selengkapnya