Sragen Techno Park Cetak Tenaga Kerja Siap Pakai

Reporter

Editor

Kamis, 10 Desember 2009 20:55 WIB

TEMPO Interaktif, Sragen – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sragen, Jawa Tengah, Arief Zaenal, mengatakan keberadaan Sragen Techno Park (STP) sebagai upaya mengatasi masalah pengangguran di Sragen. Sebab, STP melatih para calon tenaga kerja agar siap pakai dan sesuai dengan keinginan pasar. “Ada delapan macam pelatihan yang bisa didapatkan di STP,” ujarnya, Kamis (10/12).

Pelatihan yang dimaksud Arief antara lain otomotif untuk motor dan mobil, elektrik arus lemah dan arus kuat, desain komputer, bordir, las, dan bahasa yang meliputi bahasa Inggris, Jepang, Korea, Turki, dan Arab. Sejak dibuka pada Juli 2009 hingga sekarang, STP sudah meluluskan 520 tenaga kerja.

Selain itu, STP juga melatih kompetensi para guru agar pola pengajaran dan materi yang disampaikan kepada anak didik lebih berbobot dan berkualitas. Dia mengatakan hingga kini sudah seribu orang guru yang dilatih di STP. “Sehingga kami tidak hanya melatih tenaga kerja murni, tetapi juga para pengajar kaitannya dengan dunia pendidikan,” terangnya.

Dari 520 lulusan, separuh di antaranya sudah terserap dunia kerja. Lulusan yang banyak diminati seperti dari jurusan las, otomotif, jahit, dan bordir. “Begitu lulus, langsung diminta oleh perusahaan-perusahaan. Permintaannya tinggi,” katanya. Kebanyakan lulusan kemudian bekerja di Batam, Tangerang, dan Bekasi.

Bahkan, pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan di Papua dan Kalimantan untuk mengirimkan lulusan dari empat jurusan di atas mulai 2010. Dia menuturkan, STP memang tidak sekadar melatih calon tenaga kerja, melainkan juga memasarkan tenaga kerja. “Konsepnya 3 in 1. Yaitu pelatihan, legalisasi dengan sertifikat, dan ada penempatan,” terangnya.

Dia juga memberi kebebasan semisal ada lulusan yang berkeinginan membuka usaha sendiri. “Ada fasilitas permodalan. Sifatnya pinjaman dengan bekerja sama dengan salah satu perbankan,” tuturnya. Jumlah pinjaman bervariasi tergantung jenis usaha yang akan dilakukan dan prospeknya. “Maksimal pinjaman bisa mencapai Rp 500 juta,” jelasnya.

Saat ini jumlah pengangguran di Sragen tercatat 6.521 orang. Sedangkan jumlah pekerja ada 115 ribu orang yang tersebar di seribu perusahaan kecil hingga besar. Dia berharap STP bisa mengurangi jumlah pengangguran di Sragen. “Meskipun kami tidak membatasi peserta pelatihan harus dari Sragen,” pungkasnya.

UKKY PRIMARTANTYO

Advertising
Advertising

Berita terkait

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

48 hari lalu

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.

Baca Selengkapnya

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

28 Februari 2024

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

26 Februari 2024

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah bisa bergerak ke arah Rp 15.500 per dolar AS pada pekan ini.

Baca Selengkapnya

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

24 Februari 2024

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

Wilayah Philadelphia di Amerika Serikat kini heboh karena disebut Kota 'Zombie', Kenapa?

Baca Selengkapnya

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

15 Februari 2024

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

Di tengah melemahnya perekonomian Cina, generasi muda di sana lebih senang rebahan dibandingkan bekerja keras.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

7 Februari 2024

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

Hanya 25,2 persen pengungsi Ukraina di Jerman yang saat ini berstatus bekerja. Angka itu cukup kecil jika dibanding negara Eropa lainnya.

Baca Selengkapnya

Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

1 Februari 2024

Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

Transparency International telah merilis hasil Indeks Persepsi Korupsi. Berikut profil Somalia, negara paling korup di dunia.

Baca Selengkapnya

Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY

29 Januari 2024

Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY

Calon Presiden nomor urut satu Anies Baswedan berjanji bakal mengkaji ulang UU Ciptaker yang tidak memberikan rasa keadilan untuk pekerja kerah biru.

Baca Selengkapnya

Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus

24 Januari 2024

Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus

Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan pemerataan pembangunan menjadi salah satu prioritas program jika AMIN terpilih pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran

20 Januari 2024

Anies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran

Anies Baswedan menyebut karakter investasi di Batam yang padat modal menyebabkan banyak pengangguran karena tenaga kerja tidak terserap.

Baca Selengkapnya