Dalam Dokumen Kekayaan, Nama Jaksa Agung M.A. Rachman Bervariasi

Reporter

Editor

Senin, 25 Agustus 2003 11:16 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Tim Pemeriksa Kekayaan Jaksa Agung menemukan ada sembilan nama berbeda dalam dokumen kekayaan Jaksa Agung M.A. Rachman, yang dimiliki Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN). Hal itu diungkap anggota tim, Lili Asdjudireja, di Mabes Polri, Jumat (3/1). Kita baru ngeh (sadar) pada Kamis lalu, saat saya bersama Petrus menginventarisir dokumen Jaksa Agung. Ternyata, ada nama-nama yang berbeda, ujar Lili, sebelum dirinya diperiksa sebagai saksi pelapor oleh polisi dalam kasus Rachman. Namun, KPKPN sendiri belum mengklarifikasikan hal itu kepada Rachman. Alasannya, menurut Lili, karena belum ada kesempatan. Mengenai nama-nama yang berbeda itu terlihat pada Laporan Kekayaan Pejabat Negara (LKPN) tertera nama Mohamad Abdurachman. Namun, pada Kepres No.233/M tahun 98, staf ahli dan jabatan lainnya tertera nama Moch. Abdurachman, SH. Selanjutnya, dalam Sertifikat Hak Milik Tanah di Kolor Sumenep 1984 tertulis nama Mohamad Abdur Rachman. Sementara, dalam Gambar Situasi/Surat Ukur tanah di Kayu Ringin Jaya, Bekasi, No.11127 tahun 1990, tertulis nama Moh Abdul Rachman N, SH. Berikutnya, pada STNK Mercedes Benz B 2088 SY tahun 2000, tertera nama MA. Rachman, SH. Sedangkan pada STNK Honda Accord B 1942 FY tertera nama H.M.A. Rachman Nataningrat, SH. Pada perincian gaji No./BG/VII/2001 tertulis nama H.M. Abdur Rachman, SH dan deposito Bank tertulis nama H.M.A. Rachman, SH. Lili mengaku tak tahu persis, apakah Rachman sengaja membuat dokumen dengan nama yang berbeda-beda. Saya tidak tahu apakah khilaf atau bagaimana. Ini kan dokumen resmi, harusnya sesuai dengan nama dalam KTP, kata dia. Ia juga menyatakan tidak tahu, apakah memang Rachman memalsukan KTP sehingga namanya berbeda. Sebab, KPKPN belum mengklarifikasikan hal itu. Sedangkan anggota tim pemeriksa KPKPN lainnya, Petrus Selestinus, menyatakan variasi nama yang digunakan Rachman itu sebetulnya temuan lama, yakni sekitar Oktober 2002. Namun, apa motif Rachman, Petrus menyatakan tidak tahu. "Ini menjadi kewenangan polisi untuk menindaklanjuti," kata dia. Ditanya tentang kemungkinan adanya kesengajaan, Petrus menjawab, "Mungkin ada indikasi sengaja untuk menghilangkan jejak." jawabnya. Namun, ia juga menyatakan bisa saja itu keteledoran orang yang membuat dokumen. Sebab, sebagai pejabat, biasanya bukan dia yang langsung mengurus surat-surat itu. Tapi, seharusnya dia kan mengecek ulang apakah sesuai dengan namanya, tambah dia. Di tempat terpisah, Rachman membantah dirinya telah memalsukan KTP. Bantahan itu disampaikan kepada wartawan, usai ia menyampaikan laporan akhir tahun Kejaksaan Agung, di kantornya. "Nama saya cuma satu, ya, Muhammad Abdul Rachman. Kadang disingkat menjadi M.A. Rachman, atau ditambah Nataningrat di belakang. Saya tidak pernah memalsukan nama," tukas dia. Selanjutnya, saat dimintai komentar tentang pemeriksaan polisi terhadap laporan Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara mengenai dirinya, Rachman pilih tutup mulut. Karena sudah ditangani polisi, saya tak akan berkomentar," kilah dia. (Wahyu Mulyono/Bagja Hidayat-Tempo News Room)

Berita terkait

Long Weekend Pekan Ini, PT KAI Siapkan 739 Ribu Kursi

11 menit lalu

Long Weekend Pekan Ini, PT KAI Siapkan 739 Ribu Kursi

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI menyiapkan sebanyak 739.782 kursi selama libur panjang periode 8 hingga 12 Mei 2024 .

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Kronologi Pembubaran Mahasiswa Katolik UNPAM Saat Doa Rosario, 4 Warga Tangsel Jadi Tersangka

14 menit lalu

Top 3 Hukum: Kronologi Pembubaran Mahasiswa Katolik UNPAM Saat Doa Rosario, 4 Warga Tangsel Jadi Tersangka

Polisi menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus pembubaran dan penganiayaan mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) yang sedang doa Rosario.

Baca Selengkapnya

Gerindra hingga PDIP Rencana Deklrasi Bakal Calon Wali Kota Depok Hari Ini

16 menit lalu

Gerindra hingga PDIP Rencana Deklrasi Bakal Calon Wali Kota Depok Hari Ini

Sejumlah partai yang dimotori Gerindra dan PDIP menggagas koalisi gemuk untuk memenangkan Pilkada Depok 2024.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

24 menit lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

30 menit lalu

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

Apa kata Jokowi mengenai wacana penambahan menteri di Kabinet Prabowo hingga partai baru setelah tidak dianggap PDIP.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITB 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

30 menit lalu

Biaya Kuliah ITB 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

Biaya UKT dan IPI yang diusulkan ITB 2024 jalur SNBP, SNBT, SM-ITB, dan IUP

Baca Selengkapnya

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

31 menit lalu

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

Cuaca diperkirakan masih cerah berawan pada siang hari, kecuali Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Prediksi Real Madrid vs Bayern Munchen di Leg 2 Semifinal Liga Champions Rabu Malam Ini

36 menit lalu

Prediksi Real Madrid vs Bayern Munchen di Leg 2 Semifinal Liga Champions Rabu Malam Ini

Simak kabar kedua tim, serta perkiraan susunan pemain dan prediksi pertandingan Real Madrid vs Bayern Munchen di leg kedua semifinal Liga Champions.

Baca Selengkapnya

Jadwal Live Liga Champions Kamis Dinihari 9 Mei 2024: Leg Kedua Semifinal Real Madrid vs Bayern Munchen

41 menit lalu

Jadwal Live Liga Champions Kamis Dinihari 9 Mei 2024: Leg Kedua Semifinal Real Madrid vs Bayern Munchen

Jadwal Liga Champions akan kembali hadir Kamis dinihari, 9 Mei 2024, yakni leg kedua semifinal Real Madrid vs Bayern Munchen.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

42 menit lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya