Alien: Kami Kepanasan dan Kehabisan Minum  

Reporter

Editor

Rabu, 25 November 2009 14:42 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Empat aktivis Greenpeace masih bertahan di salah satu crane raksasa milik PT Indah Kiat, Grup Sinar Mas, di Perawang, Riau. Salah satu aktivis, Alien menceritakan langsung kondisi dari atas crane.

Keempat aktivis yang masih bertahan di atas crane adalah Frank asal Jerman, Jetske asal Belanda, dan Joel dari Filipina. Alien adalah satu-satunya aktivis asal Indonesia yang masih bertahan. Mereka berada di atas crane sejak pukul 08.00.

Menurut Alien, mereka bertahan sembari duduk di bahu crane raksasa dengan ketinggian lebih dari 50 meter. "Kondisinya berangin dan panas terik," kata Alien melalui sambungan telepon, Rabu (25/11).

Perempuan 24 tahun asal Jakarta itu mengatakan para perwakilan Indah Kiat, polisi, dan petugas pemadam kebakaran yang total berjumlah enam orang sudah menghampiri para aktivis ke atas dan meminta mereka turun. "Kami memilih untuk tetap bertahan," kata Alien.

Teror lain dari Indah Kiat, kata Alien, adalah operator sempat menggerak-gerakkan crane untuk menakuti-nakuti para aktivis. Namun hal itu tak membuat niat para aktivis surut.

Keempat aktivis juga kehabisan logistik berupa air minum. "Petugas mengambil paksa tas kami yang berisi air minum," ujarnya. Walau sudah tidak memiliki air minum lagi, keempat aktivis sepakat untuk tetap melanjutkan aksi. "Kami akan bertahan selama mungkin," ujarnya.

Dari atas, Alien melihat bahwa tiga crane lain sudah kembali bekerja dan berfungsi mengangkat produk Indah Kiat ke dua kapal besar yang terparkir di Sungai Siak, tepi pabrik Indah Kiat, untuk diekspor. "Hanya crane yang kami naiki yang tidak bekerja," kata dia.

Dari atas, Alien juga melihat sedikitnya empat polisi yang berjaga-jaga di bawah. Sementara para satuan pengaman pabrik mondar-mandir.

tito sianipar

Berita terkait

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

5 jam lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

13 jam lalu

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

Perkebunan sawit PT Riau Agrotama Plantation (PT RAP), anak perusahaan Salim Group diduga merambah hutan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

13 jam lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

15 jam lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan

15 jam lalu

12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan

Riau menjadi provinsi dengan kebun sawit bermasalah paling luas di Indonesia. Berdasarkan catatan Greenpeace sekitar 1.231.614 hektare kebun kelapa sawit di Riau berada di kawasan hutan. Salah satu perusahaan kelapa sawit yang diduga melakukan perambahan kawasan hutan adalah PT Palma Satu, anak perusahaan Darmex Group.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

16 jam lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

4 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

4 hari lalu

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

Greenpeace Indonesia mengapresiasi langkah KKP yang menangkap kapal ikan pelaku alih muatan (transhipment) di laut.

Baca Selengkapnya

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

20 hari lalu

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.

Baca Selengkapnya

Penggemar K-Pop Minta Hyundai Mundur dari Investasi penggunaan PLTU di Kalimantan

24 hari lalu

Penggemar K-Pop Minta Hyundai Mundur dari Investasi penggunaan PLTU di Kalimantan

Penggemar K-Pop global dan Indonesia meminta Hyundai mundur dari investasi penggunaan PLTU di Kalimantan Utara.

Baca Selengkapnya