TEMPO Interaktif, Sidoarjo - Sekitar seratusan warga Desa Banjar Kemantren, Kecamatan Buduruan, Kabupaten Sidoarjo, berunjuk rasa di depan industri pengolah hasil laut PT Multi Prawn Indonesia, Selasa (24/11).
Mereka memprotes limbah industri yang dibuang melalui saluran pembuang Karangbong yang melintas di pemukiman penduduk. "Baunya menyengat, sumur pun ikut tercemar," kata juru bicara warga, Mujiharto.
Warga, kata Mujiharto, akan menutup saluran pembuangan limbah dari instalasi pengolahan air limbah (IPAL) itu agar air limbah tak mengalir dan mencemari sungai tersebut.
Mereka mengeluhkan bau menyengat dari limbah industri ini sejak lima tahun lalu. Keluhan warga berulang kali disampaikan kepada manajemen perusahaan, namun tak ada perbaikan terhadap sistem pengolahan limbah.
Perjanjian dengan manajemen juga berulang kali dilakukan, namun manajemen selau mengingkari kesepakatan tersebut. Air limbah industri ini juga merembet ke sumur warga hingga berbau amis dan keruh. Bahkan, kini sejumlah warga mengalami gatal-gatal dan penyakit kulit setelah menggunakan air sumur.
Mujianto menilai selama ini tak ada itikad baik dari perusahaan untuk memperbaiki pengolahan limbah. Mereka menduga perusahaan sengaja membuang limbah tanpa diolah terlebih dahulu lantaran pengolahan limbah menyedot biaya besar. "Seringkali limbah dibuang malam hari, sekitar pukul 9 malam," katanya.
Geger Nugroho, konsultan pengolahan limbah PT MPI, mengaku terjadi kebocoran terhadap sistem pengolahan limbah. Kini sejumlah teknisi tengah dikerahkan untuk memperbaiki kebocoran air limbah tersebut. Ia menjamin perbaikan saluran limbah segera ditangani. "Kami jamin saluran air kembali normal," katanya.
EKO WIDIANTO
Berita terkait
Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri
26 Oktober 2023
BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.
Baca SelengkapnyaCerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor
19 September 2023
Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.
Baca SelengkapnyaKali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti
15 September 2023
Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.
Baca SelengkapnyaKali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu
11 Agustus 2023
Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaMengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
30 November 2022
Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.
Baca SelengkapnyaRatusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri
6 Juli 2022
Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.
Baca SelengkapnyaGrup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang
31 Maret 2022
Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil
29 Juli 2021
Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh
Baca SelengkapnyaKLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat
28 Juli 2021
KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.
Baca SelengkapnyaDua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi
2 Juni 2021
Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.
Baca Selengkapnya