TEMPO Interaktif, Lamongan - Pemerintah Kabupaten Lamongan mewaspadai penularan penyakit kaki gajah di sedikitnya 15 kecamatan dari total 27 kecamatan di kabupaten ini. Penyakit yang ditularkan lewat nyamuk yang membawa cacing filaria ini kerap muncul pada musim peralihan dari kemarau ke musim hujan.
Dalam tiga tahun belakanan ini jumlah penderita penyakit kaki gajah di Lamongan sekitar 40 kasus. Kasus kaki gajah terakhir ditangani Puskesmas Tlogo Sadang, Kecamatan Paciran, Lamongan, awal bulan ini.
Menurut Kepala Subdinas Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman, Dinas Kesehatan Lamongan, dr Abdur Rivai, kasus penyakit kaki gajah di kabupaten ini bersifat datang dan pergi. Tetapi, pihaknya mewaspadai 15 kecamatan di Lamongan yang penduduknya pernah terjangkit penyakit dengan ciri-ciri kaki membengkak besar ini. "Ya, waspada," tegasnya pada Tempo, Senin (23/11) siang.
Dari 15 kecamatan dengan 40 kasus itu, penyebaran terbesar berada di Kecamatan Kembangbahu dengan 10 kasus, kemudian Babat lima kasus, Paciran empat kasus, Maduran empat kasus, Karang Geneng, dan Sambeng masing-masing tiga kasus. Kemudian Kecamatan Kota Lamongan, Sugio, Kedungpring masing-masing dua kasus, Bluluk dan Brondong satu kasus.
Untuk penanganan medis, Dinas Kesehatan Lamongan telah menyediakan sekitar 300 tablet obat obat Diethyl Carbamazine Citrate (DEC). Obat ini, telah tersedia di seluruh pusat kesehatan di 27 kecamatan di Lamongan. Sejauh ini persediannya masih cukup.
Biasanya jika ada satu orang terjangkit kaki gajah, seluruh keluarga diharuskan mengkonsumsi obat ini, termasuk melakukan tes darah guna memastikan tertular-tidaknya orang tersebut. Sedangkan bagi penderita, mereka harus mengkonsumsi obat selama 10 hari. Tetapi, jika sudah measuki stadium lanjut, akan dilakukan operasi.
Rivai mengatakan cacing filaria dibawa beberapa jenis nyamuk, di antaranya nyamuk anopheles, culex, mansinia, aedes, dan armigeres. Sedangkan di Lamongan, daerah yang diwaspadai penularan penyakit ini berada di bagian utara. "Terutama di daerah pesisir pantai utara," tegasnya.
Lamongan hingga kini belum dinyatakan sebagai daerah endemik kaki gajah. Ukuran endemik, lanjut Rivai, jumlahnya minimal satu persen dari jumlah penduduknya. Pengobatan dimulai dengan mencari penderita, berikut pengobatan sekitar rumah pasien, tetapi tidak dilakukan dengan cara massal.
SUJATMIKO
Berita terkait
Penyakit Tropis Terabaikan Masif di Indonesia, Begini Cara Mengatasinya
31 Januari 2024
Bila pemerintah tidak mendukung untuk pencegahan penyakit tropis terabaikan itu, maka mitigasinya akan sedikit sulit untuk direalisasikan.
Baca SelengkapnyaLangkah Kemenkes Tanggulangi Penularan Penyakit Kaki Gajah
26 September 2023
Penyebab kaki gajah adalah cacing filaria yang disebarkan melalui gigitan semua jenis nyamuk. Berikut langkah penanggulangannya.
Baca SelengkapnyaFilariasis, Apa Penyebab dan Gejalanya Infeksinya?
27 Juni 2023
Filariasis tergolong penyakit menular
Baca SelengkapnyaPenyebab Penyakit Kaki Gajah, Jangan Dianggap Sepele
31 Januari 2023
Penyakit kaki gajah disebabkan cacing filarial yang hinggap di saluran getah bening manusia, terutama pada pangkal paha.
Baca SelengkapnyaTindakan Pengobatan Penyakit Kaki Gajah
15 September 2022
Kaki gajah juga mengakibatkan kulit kering, tebal, ulserasi, warna gelap dari biasanya, dan berbintik
Baca SelengkapnyaPenyebab Penyakit Kaki Gajah
15 September 2022
Penyakit kaki gajah atau filariasis limfatik ditandai adanya pembengkakan
Baca SelengkapnyaKronologi Temuan Fosil Kaki Gajah di Pulau Sirtwo Waduk Saguling
14 Oktober 2021
Saat berjalan di daratan yang menyembul di tengah danau hingga terbentuk seperti pulau kecil itu, pecahan-pecahan fosil mudah mereka lihat.
Baca SelengkapnyaTim Paleontolog Teliti Fosil Kaki Gajah di Waduk Saguling
14 Oktober 2021
Keberadaan fosil seperti pecahan tengkorak hewan dan rangka kaki gajah masih menempel di batuan.
Baca SelengkapnyaAwas Kaki Gajah, Bisa Ditularkan Semua Jenis Nyamuk
17 Maret 2019
Bukan cuma demam berdarah dan malaria, penyakit kaki gajah juga ditularkan oleh nyamuk.
Baca SelengkapnyaKondisi Sudah Gawat, Ayo Cegah Penyakit Tropis Terabaikan
10 Oktober 2018
Pada 2017, terdapat 1 miliar 55 juta orang di seluruh dunia telah dirawat untuk setidaknya menderita satu dari lima Penyakit Tropis Terabaikan.
Baca Selengkapnya