Guru Besar Harus Netral Nasihati Calon Bos Golkar Sulawesi Selatan

Reporter

Editor

Rabu, 4 November 2009 22:40 WIB

TEMPO Interaktif, Makassar - Rencana Syahrul Yasin Limpo merangkul kalangan akademisi, yaitu sejumlah guru besar di Universitas Hasanuddin Makassar, kurang mencapat respon. Di antara mereka mengaku akan konsisten dalam menjaga netralitas kepada gubernur yang hendak maju pada pemilihan Ketua Partai Golkar Sulawesi Selatan ini.

Satu-satunya Guru Besar Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Prof Dr Kautsar Bailusy mengaku belum tahu adanya rencana Syahrul merangkul para guru besar. "Siapa saja yang akan diajak menjadi konsultan politik Syahrul, saya tidak tahu," katanya kepada Tempo, Rabu (4/11).

Sebelumnya Imam Mujahid, salah satu pakar politik, mengatakan bahwa Syahrul Yasin Limpo akan mengumpulkan guru besar untuk memberi masukan ihwal maju tidaknya merebut kursi pimpinan Golkar di Sulawesi Selatan. Syahrul akan berhadapan dengan incumbent Partai Golkar Sulawesi Selatan Ilham Arief Sirajuddin, yang juga Wali Kota Makassar.

Menurut Kautsar, seorang akademisi boleh saja menerima tawaran itu, asalkan sebatas sebagai pemberi nasehat politik. Hanya saja, kata dia, akademisi tetap memberi masukan pada semua kubu yang ada. “Sebagai ilmuwan tidak boleh berada pada satu kubu saja,” ujarnya.

Jika ada tawaran untuk satu kubu saja, Kautsar pasti akan menolaknya. “Kami akademisi tidak boleh ikut politik praktis,” tandasnya. Kautsar menyambut positif tawaran dari kubu Syahrul.

Advertising
Advertising

Ketua Dewan Guru Besar Universitas Hasanuddin Prof Dr Muslimin Mustafa mengatakan adanya tawaran akademisi menjadi konsultan politik adalah kewajaran. Artinya akademisi boleh diajak memberikan pandangan sesuai dengan latar belakang ilmunya.

Secara institusional, kata dia, harus seizin pimpinan kampus. “Yang penting ia pandai menempatkan dirinya, dan tak lupa pada tugas utamanya sebagai dosen,” ujarnya. Senada dengan Muslimin, dosen Jurusan Ilmu Politik Dr Armin Arsyad. Ia menilai niat Syahrul itu adalah contoh yang baik. Asalkan sejalan dengan perspektif keilmuan dan etika politik.

Menurutnya, seorang konsultan dari akademisi akan memberi petunjuk berdasarkan teori dan realitas, agar sukses dalam politiknya. “Kalau melakukan kesalahan politik, efeknya bisa fatal!,” jelasnya.

SUKMAWATI

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

5 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

16 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

24 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

25 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

25 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

26 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

29 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

34 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

34 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

41 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya