Beban Ekonomi Tingkatkan Penderita Sakit Jiwa

Reporter

Editor

Jumat, 18 Juli 2003 16:44 WIB

TEMPO Interaktif, Banyumas:Selama Januari 2003 ini, penderita gangguan jiwa di wilayah Karesidenan Banyumas, Jawa Tengah, meningkat. Bangsal perawatan sakit jiwa di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas yang berkapasitas 60 orang, saat ini diisi dengan 96 pasien jiwa yang harus dirawat. Sebagian mereka terpaksa dititipkan di bangsal umum dengan pengawasan bagian penyakit jiwa. Kepala Bangsal Perawatan Jiwa Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas, dr. Basiran SpKj, Rabu (29/1), mengemukakan angka tersebut lebih besar dari jumlah pasien pada Desember 2002 yang hanya 56 orang. Selama Desember 2002, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit ini tidak pernah melebihi kapasitas. Tapi sejak pekan pertama Januari 2003, setiap harinya ada penambahan antara 2 sampai 5 pasien. Jumlah tersebut belum termasuk pasien yang menjalani rawat jalan. "Sebenarnya dilihat dari kapasitasnya jelas tidak bisa mencukupi, tetapi kita tidak mungkin menolak pasien yang datang untuk berobat. Angka 96 pasien jiwa yang dirawat saat ini, belum termasuk Sumanto si kanibal yang memangsa mayat itu," kata Basiran. Sumanto adalah tersangka pelaku kanibalisme yang makan daging empat orang. Ia ditangkap polisi setelah mencuri mayat Mbah Rinah di kuburan Desa Majatengah, Purbalingga, dan membawanya pulang untuk dimakan. Basiran menjelaskan, 96 pasien jiwa yang dirawat di Rumah Sakit Banyumas semuanya termasuk kategori berat dan harus dirawat inap. Kalau hanya stres ringan, kita sarankan untuk dirawat jalan, ujarnya. Mereka berasal dari Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, serta Kebumen dan Brebes. Menurut Basiran, para penderita sakit jiwa yang dirawat di Rumah Sakit Banyumas kebanyakan disebabkan oleh faktor ekonomi dan faktor sosio-kultural. "Jadi memang banyak orang yang akhirnya gila karena harga-harga naik sementara penghasilan mereka tidak bisa mencukupi kebutuhannya." Untuk merawat pasien yang gila lantaran tidak mampu menghadapi persoalan ekonomi yang dihadapi, kata dia, harus diberikan terapi secara kontinyu. Terapi yang diberikan Rumah Sakit Banyumas selama ini menyangkut seluruh aspek, baik psikologis maupun organis. Selain itu, banyak juga tenaga kerja Indonesia, baik wanita ataupun laki-laki, yang mengidap gangguan jiwa lantaran tidak bisa menyesuaikan diri dengan sosio-kultural di tempat kerja. Kata Basiran, Lebih dari 20 orang TKI dan TKW yang pulang dari luar negeri kemudian menjadi gila. (Syaiful Amin-Tempo News Room)

Berita terkait

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

2 menit lalu

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

Kemenkes bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit mengembangkan program pendidikan gratis bagi dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

9 menit lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

IHSG menutup sesi pertama hari Ini di level 7,150,9 atau +0.22 persen.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Polri Impor Belasan Alat Sadap, CEO Polus Tech Swiss Buka Suara

12 menit lalu

Amnesty International Ungkap Polri Impor Belasan Alat Sadap, CEO Polus Tech Swiss Buka Suara

Dokumen Amnesty International Security Lab mencatat kantor Staf Logistik Polri memsan 19 alat sadap. CEO Polus Tech Swiss bicara soal produk mereka.

Baca Selengkapnya

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

18 menit lalu

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat sepakat dengan pesan Luhut Binsar Pandjaitan kepada Presiden terpilih Prabowo untuk tidak membawa orang toxic ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Waspadai Modus Penipuan Berkedok Undian

18 menit lalu

Bank Mandiri Imbau Nasabah Waspadai Modus Penipuan Berkedok Undian

Bank Mandiri mengimbau kepada para nasabah untuk mewaspadai kejahatan pembobolan rekening dengan modus penipuan berkedok undian berhadiah yang mengatasnamakan Bank Mandiri.

Baca Selengkapnya

KAI Daop 9 Jember Sediakan 37 Ribu Tempat Duduk untuk Libur Cuti Bersama

23 menit lalu

KAI Daop 9 Jember Sediakan 37 Ribu Tempat Duduk untuk Libur Cuti Bersama

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 9 Jember tempat duduk tambahan selama libur kenaikan Isa Al Masih yang dirangkai dengan cuti bersama 8-12 Mei

Baca Selengkapnya

Profil Ester Nurumi Tri Wardoyo, Atlet Tunggal Putri Indonesia yang Jadi Sorotan di Piala Uber 2024

25 menit lalu

Profil Ester Nurumi Tri Wardoyo, Atlet Tunggal Putri Indonesia yang Jadi Sorotan di Piala Uber 2024

Atlet tunggal putri Ester Nurumi Tri Wardoyo menjadi sorotan dalam gelaran Piala Uber 2024. Ia membuat He Bing Jiao kerepotan di babak final.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

27 menit lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Sinopsis The Atypical Family, Tayang Sabtu-Minggu di Netflix Total 12 Episode

28 menit lalu

Sinopsis The Atypical Family, Tayang Sabtu-Minggu di Netflix Total 12 Episode

Drama Korea The Atypical Family dibintangi Jang Ki Yong dan Chun Woo Hee, tentang keluarga yang kehilangan kekuatan supernatural.

Baca Selengkapnya

Clarke Quay Hadir dengan Wajah Baru Destinasi Hiburan Siang dan Malam di Singapura

36 menit lalu

Clarke Quay Hadir dengan Wajah Baru Destinasi Hiburan Siang dan Malam di Singapura

Clarke Quay selama ini dikenala sebagai kawasan destinasi hiburan malam di Singapura, kin hadir dengan wajah baru

Baca Selengkapnya