Pengurus Golkar Diminta Hindari Cara-cara Transaksional

Reporter

Editor

Rabu, 14 Oktober 2009 14:41 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Mantan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Iskandar Mandji, meminta kepengurusan baru Partai Golkar menghindari cara-cara transaksional. "Kaderisasi diperbaiki, cara-cara transaksional dihindari," kata Iskandar di kantor Wakil Presiden, Rabu (14/10).

Menurut dia, hal itu perlu diperhatikan untuk kemajuan partai ke depan. Dia mengaku kepengurusan lama sudah tidak mempermasalahkan penyusunan pengurus baru. Keputusan hasil Musyawarah Nasional Partai Golkar VIII sudah disepakati. "Kepengurusan lama sudah legowo. Tidak ada lagi dendam pribadi," katanya.

Dia meyakini di Partai Golkar tidak akan terjadi friksi dan faksi. Di Partai Golkar, kata dia, setelah ajang pemilihan bersatu kembali dan hal itu sudah teruji. "Selalu berakhir rukun. Bahkan Akbar sejak di Bali sampai akhir masa jabatan JK tetap mengkritik," katanya.

Iskandar mengingatkan, demi kemajuan partai, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie perlu mendengarkan usulan dan kritik dari semua pihak. "Sebaiknya mendengarkan kritikan semua pihak," katanya.

Dia menolak masuknya kader eksternal langsung pada pengurus pembuat kebijakan. Hal itu merujuk pada Ketua Bidang Pemikiran dan Kajian Kebijakan Rizal Mallarangeng dan Ketua Bidang Informasi dan Penggalangan Opini Fuad Mansyur. "Itu akan merusak sistem rekrutmen," katanya.

Menurut dia, rekrutmen itu harus dimulai dari departemen terlebih dahulu. "Tidak langsung pada politisasi dan kebijakan," katanya.

Jika masuk dalam kepengurusan Golkar, katanya, harus minimal lima tahun menjadi pengurus di departemen. "Dia tidak tahu mekanisme, tata kerja dan rekrutmen," katanya.

Bahkan, lanjut Iskandar, menolak pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham bahwa alasan membuka orang luar masuk dalam kepengurusan karena calon legislatif partai pun membuka peluang kader luar partai 10 persen. "Rekrutmen caleg berbeda dengan pengurus," katanya. Pengurus, kata dia, harus memahami betul Partai Golkar.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan masuknya Rizal Malarangeng tidak melanggar aturan dalam tata tertib yang disepakati di Musyawarah Nasional Partai Golar.

Pasal 43 ayat 1 memang menyebutkan persyaratan untuk pengurus harus menjadi anggota selama lima tahun. Namun, dalam Pasal 43 ayat 2 menyebutkan untuk kepentingan Partai Golkar ke depan, syarat di ayat 1 dimungkinkan untuk tidak dilakukan. "Kami perlu merekrut kader bangsa yang belum berpartai. Perlu tenaga-tenaga yang kualitatif dan bisa dipertanggungjawabkan kemampuannya," tutur Idrus.

EKO ARI WIBOWO

Advertising
Advertising

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

5 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

16 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

24 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

25 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

25 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

26 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

29 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

34 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

34 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

41 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya