TEMPO Interaktif, Jakarta:Pejabat Duta Besar Indonesia untuk Australia, Imron Cotan, menegaskan pihaknya telah mengirim staf untuk memastikan meninggalnya Hendra Rahardja. Kami telah melihat jenazahnya dan dapat dipastikan yang meninggal adalah Hendra Rahardja, ujar Imron, saat dihubungi Tempo News Room, Selasa (28/1) malam. Selain melakukan pengecekan, Imron juga menyatakan pihaknya telah memperoleh konfirmasi berupa surat resmi yang ditandatangani oleh pejabat Kejaksaan Agung setempat, dan surat yang dikeluarkan RS St. Vincen, Sidney, tempat Hendra meregang nyawa. Menjawab keraguan sementara pihak yang menganggap kematian Hendra adalah direkayasa sehingga yang bersangkutan dapat melarikan diri, Imron menyangkal hal tersebut. Konspirasi semacam itu tidak mungkin terjadi dalam satu peristiwa yang melibatkan pihak pemerintah Federal Australia (Jaksa Agung dan Polisi Federal Red.), tegasnya. Jenazah Hendra sendiri telah diambil oleh pihak keluarga yang telah berada di Sidney. Namun, belum ada kepastian kapan dan dimana Hendra akan dikebumikan. Pihak keluarga masih melakukan musyawarah dan belum ada keputusan. Kami tidak bisa menekan mereka untuk segera memastikan hal tersebut karena jasad tersebut adalah hak prerogatif keluarga, kata Imron. Mengenai kemungkinan datangnya tim dari Jakarta, ia mengaku sampai saat ini belum dihubungi. Sejauh ini, perwakilan Indonesia di Australia tidak mengalami masalah mengenai kematian Hendra sehingga tim khusus dari Jakarta dianggap belum diperlukan. Imron menambahkan, sedianya Hendra akan diekstradisi bulan ini. Persetujuan ekstradisi telah tercapai antara pihak Indonesia dan Australia, akhir Desember lalu. Sementara menunggu proses pengiriman, Hendra ditetapkan sebagai tahanan rumah, katanya. Ia menambahkan, pihaknya telah melakukan inventarisasi terhadap aset-aset Hendra yang berada di Australia. (Adek- Tempo News Room)
Berita terkait
Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo
42 detik lalu
Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo