Soeripto Setuju Usulan Susno Duadji Dinonaktifkan

Reporter

Editor

Minggu, 27 September 2009 13:51 WIB

TEMPO Interaktif,Jakarta:Wakil Ketua Komisi Hukum DPR, Soeripto mendukung desakan Kepala Kepolisian RI menonaktifkan sementara Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Susno Duadji terkait dengan proses kriminalisasi terhadap pimpinan KPK, Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah. "Bagi orang luar, itu terkesan mendiskreditkan KPK. Menurut saya, usul (penonaktifan) itu bisa juga," katanya melalui sambungan telepon, Minggu (27/9).

Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera menambahkan, kapolri harus cepat bersikap soal desakan ini. "(Kewenangan penon aktifan) itu oleh Kapolri. Tentu kapolri punya pendapat dan kebijakan, kita tunggu saja," katanya. "Apalagi, beliau pasti tahu kasus ini."

Soal kemungkinan terjadi konflik kepentingan, Soeripto mengatakan, hal itu terkait dengan dugaan keterlibatan polisi dalam kasus bank Century yang sedang diusut KPK. "Ini kan bisa dianggap balas dendam. Nah kalau kapolri mendiamkan akan terjadi persepsi seperti itu," katanya. Polisi, lanjutnya, harus mengakui apa yang dilakukan KPK juga bukan sadap tanpa dasar. "KPK pun harus mengungkapkan bukti-bukti yang kuat," katanya.

Menurut dia, jika kepolisian tidak segera menggambil tindakan atas konflik ini. Maka, kata Soeripto, Komisi Hukum DPR akan memanggil kapolri. "Kalau mendiamkan, Komisi III akan panggil kapolri untuk evaluasi," ujarnya.

Wakil Ketua Komisi Hukum Fraksi Partai Golkar Aziz Syamsuddin mengatakan, mendukung usulan itu. "Prinsipnya bagus-bagus saja, tapi kewenangannya (menonaktifkan) di Kapolri," katanya,"beda dengan Undang Undang KPK."

Sedangkan, anggota Komisi Hukum Fraksi Partai Amanat Nasional, Patrialis Akbar menyatakan, penonaktifan Susno Duadji harus disertai dasar yang kuat. "KPK harus mengungkap dengan bukti yang cukup dugaan keterkaitan Susno dengan kasus Bank Century. Tidak bisa dengan dugaan akan terjadi konflik kepentingan. Tetap asas praduga tak bersalah," katanya.

Menurutnya, tanpa ada bukti yang kuat maka tidak bisa penonaktifan sementara. "Kalau tidak ada bukti, kesalahan apa yang dilakukan. Ini tidak bisa menjadi dasar pemberhentian sementara," ujarnya. Hal yang sama pun, lanjutnya, juga akan terjadi pada dua pimpinan KPK yang sedang diperiksa kepolisian. "Kalau tidak cukup bukti, pasti polisi juga tidak bisa memprosesnya lebih lanjut," katanya.

EKO ARI WIBOWO

Berita terkait

Kapendam Cendrawasih Bantah Tambah Pasukan TNI di Paniai Papua

10 hari lalu

Kapendam Cendrawasih Bantah Tambah Pasukan TNI di Paniai Papua

Kapendam XVII Cendrawasih Letkol Inf Candra Kurniawan membantah tudingan adanya pengerahan pasukan gabungan TNI-Polri di Paniai.

Baca Selengkapnya

Kisah Doni Monardo Bebaskan Sandera Kapal MV Sinar Kudus dari Perompak Somalia 12 Tahun Lalu

5 Desember 2023

Kisah Doni Monardo Bebaskan Sandera Kapal MV Sinar Kudus dari Perompak Somalia 12 Tahun Lalu

Doni Monardo terlibat dalam pembebasan sandera dan kapal MV Sinar Kudus dari perompak Somalia pada Maret 2011. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Satbravo-90, Pasukan Elite TNI AU yang Sukses Jemput WNI di Afganistan

23 Agustus 2021

Mengenal Satbravo-90, Pasukan Elite TNI AU yang Sukses Jemput WNI di Afganistan

Satuan tugas evakuasi yang dibentuk pemerintah berhasil memulangkan para warga negara Indonesia (WNI) dari Afganistan pada Sabtu, 21 Agustus kemarin.

Baca Selengkapnya

Perayaan HUT TNI Ke-72 Dipusatkan di Cilegon

31 Agustus 2017

Perayaan HUT TNI Ke-72 Dipusatkan di Cilegon

Rangkaian peringatan HUT TNI ke-72 pada 5 Oktober mendatang akan dipusatkan di Pelabuhan Indah Kiat, Cilegon, Banten.

Baca Selengkapnya

Dua Jenderal Ini Mengenang Pelantikan Perwira, Panglima: Saya Iri

25 Juli 2017

Dua Jenderal Ini Mengenang Pelantikan Perwira, Panglima: Saya Iri

Pelantikan perwira muda di Istana Merdeka tahun ini sempat meninggalkan kesan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Jenderal (Pol) Tito Karnavian.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Hari Ini Lantik 729 Taruna dan Taruni TNI-Polri

25 Juli 2017

Presiden Jokowi Hari Ini Lantik 729 Taruna dan Taruni TNI-Polri

Presiden Joko Widodo melantik 729 taruna serta taruni Akademi Angkatan dan Akademi Kepolisian di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa pagi, 25 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Polri - TNI di Sulsel Lakukan Patroli Gabungan Cegah Terorisme

7 Juni 2017

Polri - TNI di Sulsel Lakukan Patroli Gabungan Cegah Terorisme

Polri - TNI, Polda Sulawesi Selatan dan Komando Daerah Militer XIV Hasanuddin bekerja sama menghadapi ancaman teroris dalam latihan gabungan.

Baca Selengkapnya

Gatot Nurmantyo: TNI Tak Lindungi Prajurit yang Korupsi  

31 Mei 2017

Gatot Nurmantyo: TNI Tak Lindungi Prajurit yang Korupsi  

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa TNI telah mencanangkan tahun 2017 sebagai masa bersih-bersih dari korupsi.

Baca Selengkapnya

Kasad Apresiasi Kontingen TNI AD Juara Menembak di Australia

30 Mei 2017

Kasad Apresiasi Kontingen TNI AD Juara Menembak di Australia

Kasad Jenderal Mulyono menyambut kembalinya kontingen TNI AD dari kompetisi menembak di Australia yang berhasil menjadi juara umum.

Baca Selengkapnya

Selama 10 Tahun Berturut-turut, TNI AD Juarai Lomba Tembak AASAM

30 Mei 2017

Selama 10 Tahun Berturut-turut, TNI AD Juarai Lomba Tembak AASAM

TNI AD menjadi juara umum AASAM 2017 setelah meraih 28 medali emas, 6 medali perak, dan 5 medali perunggu.

Baca Selengkapnya