Presiden Memerintahkan Kepala Daerah Mengantisipasi Banjir
Reporter
Editor
Jumat, 18 Juli 2003 15:42 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Presiden RI Megawati Sukarnoputri meminta agar para kepala daerah mengambil langkah-langkah antisipatif dan melaksanakan program tanggap-darurat untuk membantu dan mengurangi penderitaan masyarakat yang terkena musibah, khususnya banjir. ”Di tengah musim hujan yang cenderung di atas normal di daerah, dan ketika masih banyak kesulitan yang belum dapat kita selesaikan dalam kehidupan nasional ini, tindakan cepat untuk mengurangi penderitaan rakyat sebagai akibat dari timbulnya bencana akan sangat meringankan beban mereka,” ujar Presiden mengingatkan dalam Rapat Kerja Kepala se-Indonesia di Istana Negara Senin (28/1). Presiden menekankan pula seharusnya para gubernur, bupati dan walikota se-Indonesia meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan timbulnya bahaya banjir, tanah longsor, gelombang pasang dan bencana alam lainnya. “Yang diperlukan adalah antisipasinya, bukan tindakan setelah terjadinya bencana,” tegas Megawati. Untuk itu, koordinasi dan kesiapan aparat maupun peralatan bagi penanggulangan bencana sebaiknya selalu diteliti kesiagaannya. Kepala daerah diharapkan dapat memahami tanggung jawabnya dalam mengelola lingkungan. Menurut Presiden, setelah mengeluarkan keputusan untuk meniadakan Bapedal dan mengintegrasikan sebagai fungsi pengendalian dampak lingkungan dan fungsi Menteri Negara Lingkungan Hidup, pengelolaan masalah lingkungan telah menjadi tanggung jawab Pemda. Tindakan demikian sesuai dengan inti dan salah satu kewenangan pangkal dalam konsepsi otonomi. ”Karenanya memang tepat jika diserahkan kepada pemerintah daerah,” kata Presiden. Untuk menanggulangi banjir, Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso yang ditemui di tempat sama mengatakan bahwa untuk menggulangi banjir di wilayahnya, pihaknya telah melaksanakan pembangunan waduk yang dilengkapi oleh pompa. Menurut Sutiyoso, waduk tersebut ditempatkan di puluhan wilayah di Jakarta yang termasuk kawasan rawan banjir. Sutiyoso mengakui, kemungkinan ancaman bahaya banjir pada awal tahun ini lebih besar. Menurut dia, selain harus mengantisipasi arus pasang laut yang tidak normal, Jakarta juga harus menanggulangi luapan air dari tiga sungai yang datang dari arah selatan. Meski demikian ia optimis, metode yang ditempuh saat ini akan cukup efektif untuk saat ini. (Dara Meutia Uning – Tempo News Room)
Berita terkait
4 Tips Atasi Masalah Kantung Mata
8 menit lalu
4 Tips Atasi Masalah Kantung Mata
Kantung mata dapat disebabkan oleh faktor seperti penuaan, genetika, alergi, asap rokok, diet yang buruk, atau konsumsi garam yang berlebihan.
Dikepung Bencana, Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
11 menit lalu
Dikepung Bencana, Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
Akibat dikepung bencana, Kabupaten Garut Jawa Barat, tetapkan status Tanggap Darurat Bencana. Selain gempa bumi 6,2 Magnitudo yang baru terjadi kemarin, daerah ini juga tengah dilanda bencana pergerakan tanah. Tiga warga diantaranya tertimbun longsor dan 48 Kepala Keluarga mengungsi.
Gempa dengan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Jawa Barat pada Sabtu malam, 27 April 2024 pada sekitar jam 23.29 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB memberi imbauan kepada warga yang terdampak gempa tersebut.