El Nino Pengaruhi Kekeringan di Garut

Reporter

Editor

Selasa, 1 September 2009 19:29 WIB

TEMPO Interaktif, GARUT - Sekitar 19 ribu hektar areal persawahan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, akan dilanda kekeringan pada tahun ini. Soalnya fenomena alam El Nino akan mempengaruhi musim kemarau yang lebih lama di bandingkan tahun sebelumnya. “El Nino sangat memperngaruhi kekeringan di wilayah Garut,” kata Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten Garut Widiana, saat ditemui di kantornya, Selasa (1/9).

Menurutnya, El Nino akan mengakibatkan terlambatnya musim hujan. Selain itu curah hujannya pun berada dibawah normal. Sehingga musim kering di Garut akan berpengaruh terhadap hasil panen tanaman pertanian di beberapa daerah. Luas sawah yang kekeringan diperkirakan mendekati 40% dari areal sawah tadah hujan yang rentan terhadap potensi rawan kekeringan.

Sebelumnya, pada tahun ini Garut mendapatkan penghargaan peningkatan produksi beras nasional. Peningkatan produksi padi sebesar 9,03% atau sebanyak 730.000 ton, dibandingkan dengan tahun sebelumnya mencapai 680.000 ton Gabah Kering Giling. Produksi tersebut dihasilkan dari 50,227 hektar sawah di 41 kecamatan. “ketersediaan pangan erat kaitannya dengan ketersediaan cadangan air,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Padi dan Palawija Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Garut, Haris menyatakan, hingga hari ini jumlah lahan persawahan yang mengalami kekeringan tercatat sebanyak 460 hektare. Wilayah terparah berada di Kecamatan Garut Kota seluas 80 hektare sawah, disusul kecamatan Malangbong seluas 65 hektar. Sedangkan daerah yang terancam kekeringan di dua kecamatan itu mencapai 372 hektar sawah. “Meluasnya jumlah lahan kekeringan ini akibat musim kemarau yang panjang,” ujarnya.

Desa Lebakagung, Kecamatan Karangpawitan merupakan salah satu daerah yang mengalami kekeringan. Selain sulit mendapatkan air bersih, areal pertanian milik warga pun sudah mulai retak-retak akibat kekeringan tersebut.

Kulsum, 37 tahun, salah seoranga warga setempat mengaku harus berjalan sekitar 500 meter-1 km utnuk mendapatkan air bersih di sungai yang berada di dekat rumahnya. Hal itu akibat sumber mata air yang berada di sumur-sumur warga mulai kering memasuki musim kemarau ini.“Saya tiap hari harus ke sungai sebab sumur yang kami punya airnya sudah tiadak ada,” ujarnya.

Akibat musim kemarau ini, banyak lahan persawahan yang dibiarkan mongering oleh pemiliknya. Sebab di sekitar daerah itu tidak memiliki daerah penampungan air irigasi. “Akibat kemarau ini, musim tanam padi yang biasanya bisa 2-3 kali dalam setahun kini hanya satu kali dalam setahun,” ungkapnya.

SIGIT ZULMUNIR

Berita terkait

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

41 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

47 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

51 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

53 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

2 Maret 2024

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

29 Februari 2024

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.

Baca Selengkapnya

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

22 Desember 2023

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

Banyak anak di daerah yang terdampak itu mengalami infeksi saluran pernapasan akut selama kekeringan berkepanjangan.

Baca Selengkapnya