Ledakan Bom dan Rentetan Senjata Kembali Guncang Ambon
Reporter
Editor
Jumat, 18 Juli 2003 10:27 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Ledakan bom disertai rentetan letusan senjata, kembali terdengar lagi di kawasan perbatasan antara Kebun Cengkih-Karang Panjang, Sabtu malam (26/1) hingga Minggu dinihari (27/1). Aksi justru sehari setelah pemerintah yang dipimpin Menteri Koorditaor Bidang Politik dan Keamanan Susilo Bambang Yudhoyono berdialog dengan sejumlah tokoh Maluku. Seperti di laporkan Kantor Berita Antara, bunyi ledakan dan tembakan terdengar sejak pukul 23.45 WIT. Warga sekitar lokasi terbangun dan panik karena khawatir adanya aksi-aksi penyerangan. Sebelumnya sekitar pukul 22.00 WIT, juga terdengar beberapa kali ledakan bom di beberapa kawasan, diantaranya perbatasan Batumerah-Mardika maupun Karang Panjang, Kebun Cengkih, dan Ahuru. Namun, sejauh ini belum diketahui penyebabnya. Dan pihak yamg berada di balik aksi teror tersebut. Diduga itu merupakan tindakan segelintir orang untuk mengacaukan situasi dan kondisi keamanan yang mulai kondusif sejak tiga bulan terakhir. Penguasa Darurat Sipil Daerah Maluku (PDSDM) yang juga Gubernur Maluku, Saleh Latuconsina maupun Pangdam XVI/Pattimura Brigjen TNI Mustopo, Kapolda Maluku Brigjen Polisi Sunarko Danu Ardanto, yang dihubungi belum bisa dikonfirmasi. Kepada Tempo News Room petugas jaga Polda Maluku yang dihubungi mengatakan belum bisa memberikan kronologis peristiwa itu.“Kalau tetntang itu kita enggak bisa memberi keterangan. Lebih baik tunggu keterangan Pak Alfons (Kepala Dinas Penerangan Polda Maluku –Red) besok jam 09.00 WIT,” ujar petugas tersebut. Sementara itu ketika coba dihubungi telepon seluler Komisaris Besar Max Alfons , tidak aktif. Sejumlah warga masyarakat menyatakan penyesalan dan kekecewaan dengan insiden tersebut, mengingat Pemerintah Pusat dimpimpin Menko Polkam Susilo Bambang Yodhoyono dan Menko Kesra Jusuf Kalla, baru berkunjung ke Ambon guna membicarakan strategi penyelesaian konflik yang telah berlangsung tiga tahun terakhir itu. "Ini berarti ada upaya untuk menggagalkan pertemuan yang dilakukan antara Menko Polkam, Menko Kesra dengan pimpinan daerah serta para tokoh agama kedua komunitas yang tujuannya penyelesaian konflik bernaunsa SARA itu," ujar Gubernur, Pangdam maupun Kapolda Maluku. Ketiganya berharap aparat keamanan yang bertugas memulihkan situasi dan kondisi dapat bertindak tegas namun terukur, sehingga penyelesaian konflik segera dapat dilakukan. (EbnuYufriadi/Wuragil)
Berita terkait
PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik
4 menit lalu
PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik
Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, memastikan, PBNU akan bekerja sama dengan pemerintah Prabowo-Gibran.