Abdul Jabar Tahu Lokasi-lokasi Bom Natal 2000

Reporter

Editor

Jumat, 18 Juli 2003 10:23 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Abdul Jabar, tersangka peledakan bom malam natal yang kini telah ditahan Polda Metro Jaya, ternyata mengetahui semua lokasi ledakan bom malam natal yang terjadi tahun 2000 lalu. Dia juga tahu tentang bom yang meledak di Mataram. Tapi eksekutornya bukan dia, melainkan Husaid, kata Kepala Badan Reserse dan Kriminalitas Mabes Polri Komisaris Jendral Polisi Erwin Mappaseng kepada Tempo News Room di Mabes Polri, Selasa (28/1) siang. Menurut Erwin, Jabar juga ikut serta dalam rapat yang dilakukan pada Oktober sampai November 2000 di Jl Anggrek No 4, Klender, Jakarta Timur. Dalam rapat itu, ujar Erwin, hadir pula Husaib, Dulmatin, dan Musa alias Zulkili Marzuki. Bahkan menurut sumber Tempo News Room di Mabes Polri, pada rapat itu hadir pula Hambali dan Imam Samudra. Sementara itu, pengacara Jabar, ketika ditemui di Mabes Polri membenarkan bahwa kliennya pernah mengikuti rapat itu. Tapi ketika ditanyakan lagi saat di Polda Metro Jaya, ia membantah hal itu. Erwin juga mengatakan bahwa Abdul Jabarlah yang membeli 10 detonator untuk meledakan bom malam natal atas perintah Imam Samudra. Hal inipun dibenarkan oleh Muhammad Ali. Abdul Jabar disuruh Imam Samudra untuk membeli batere detonator bom, ujar Ali. Abdul Jabar sendiri, saat ini masih diperiksa secara intensif di Polda Metro Jaya. Siang tadi, sekitar pukul 13.15, Jabar dijenguk oleh ibunya, Siti Sadiah, yang sudah tidak pernah bertemu dengannya selama dua tahun terakhir. Sadiah yang datang menggunakan baju gamis hijau dan kerudung coklat muda, mengatakan dirinya tidak tahu-menahu mengenai anaknya yang terlibat dalam aksi pemboman. Saya tidak tahu. Aktivitas diapun saya tidak tahu. Saya kaget dua tahun tidak ketemu, pas ketemu kayak begini, ucapnya sambil tersedu usai bertemu dengan putra kedua dari lima anaknya itu. Perempuan berusia 58 tahun itu, juga mengaku tidak mengetahui jika almarhum suaminya, Ahmad Kandai, pernah terlibat dalam peledakan bom pada 1957 saat pemerintahan Soekarno. Saya tidak tahu. Saat itu saya belum menikah, saya baru menikah pada tahun 1964. Ia juga mengaku tidak mengetahui aktivitas anak-anaknya yang lain. Seperti diketahui, Solahudin, adik Jabar, masuk dalam daftar pencarian orang Polda Metro Jaya, karena juga terkait dalam peledakan malam Natal. Perempuan yang terlihat sangat lelah itu hanya mengetahui bahwa anaknya, Jabar, berjualan cendol, sedangkan Solahudin berjualan pakaian. (Wahyu MulyonoTempo News Room)

Berita terkait

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

2 menit lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

P2G Sebut Ada Guru Honorer di Sekolah Negeri Dipecat Setelah Ada Guru PPPK

4 menit lalu

P2G Sebut Ada Guru Honorer di Sekolah Negeri Dipecat Setelah Ada Guru PPPK

P2G menerima sejumlah laporan dari guru honorer yang dipecat sekolah setelah kedatangan guru PPPK.

Baca Selengkapnya

CASN Jalur Sekolah Kedinasan, Ada 3.445 Formasi di 8 Sekolah

10 menit lalu

CASN Jalur Sekolah Kedinasan, Ada 3.445 Formasi di 8 Sekolah

Pendaftaran CASN sekolah kedinasan dimulai pada Mei 2024. Sedangkan untuk formasi umum CASN dimulai Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

12 menit lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

33 menit lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

42 menit lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

43 menit lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

Vila di Bali Ini Dibangun dari Pesawat Boeing 737 Bekas, Harga Sewa Mulai dari Rp49,5 Juta per Malam

43 menit lalu

Vila di Bali Ini Dibangun dari Pesawat Boeing 737 Bekas, Harga Sewa Mulai dari Rp49,5 Juta per Malam

Vila di Bali ini unik, memiliki kolam renang tanpa batas, koki pribadi, dan pengalaman yang hanya bisa didapat di pesawat, seperti teras di sayapnya.

Baca Selengkapnya

Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta

43 menit lalu

Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta

Komunitas Pers Politeknik Tempo (Korste) telah menyelesaikan rangkaian pelatihan cek fakta bersama tim Cek Fakta Tempo pada Jumat, 3 Mei 2024 dan resmi menjadi agen cek fakta.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

43 menit lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya