TEMPO Interaktif, Banjarmasin - Serangan virus influenza A H1N1 atau flu babi di Provinsi Kalimantan Selatan mulai meluas ke Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, dan Kabupaten Banjar.
Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan, drg H Rosihan Adhani MS, mengatakan jumlah penderita yang positif flu babi di Kalimantan Selatan kini sebanyak 24 orang, tetapi lima orang sudah dinyatakan sembuh.
"Dari 24 orang penderita flu babi yang ditemukan di Kalsel tersebut, sebanyak 13 orang berada di Kota Banjarmasin, 10 orang berasal dari Kota Banjarbaru dan satu orang berasal dari Kabupaten Banjar," ujarnya di Banjarmasin, Rabu (05/08).
13 penderita flu babi di Kota Banjarmasin itu termasuk lima orang yang telah dinyatakan sembuh, sedangkan delapan orang saat ini masih diisolasi agar tidak menyebar ke warga lainnya.
Sementara 10 orang yang ditemukan positif mengidap flu babi berada di dua pondok pesantren, yakni Ponpes Al Falah dan Ponpes Darul Ilmi, Kota Banjarbaru.
Dia megatakan penderita flu babi yang masih belum sembuh, kini terus dipantau jajaran kesehatan di Kota Banjarmasin, Banjarbaru dan Kabupaten BKHAIDIR RAHMANanjar.
Namun demikian, dia menganjurkan bagi penderita biasa tidak perlu dibawa ke rumah sakit, cukup istirahat di rumah dan menghindari aktivitas di luar rumah.
Penderita yang harus dibawa ke pusat kesehatan, katanya, adalah anak-anak di bawah usia satu tahun, penderita yang mengalami komplikasi dengan penyakit lain, serta penderita flu yang sudah tergolong berat.
Terkait penderita di dua pesantren di Kota Banjarbaru, menurutnya, mereka seharusnya diliburkan guna menghindari penularan terhadap santri lainnya, tetapi sekarang ini tampaknya santri yang tertular masih diisolasi di kamar khusus.
Dia mengakui, kondisi daerah yang sedang masa perubahan dewasa ini mempercepat penularan virus H1N1. Karena itu masyarakat hendaknya meningkatkan kewaspadaan, mengingat virus tersebut berada di sekitar kita.
Guna menghindari penyebaran virus H1N1 tersebut, masyarakat diimbau untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi, tambahan vitamin, istirahat yang cukup, serta menghindari bepergian terutama ke daerah yang tertular.
KHAIDIR RAHMAN
Berita terkait
Inggris Laporkan Virus Mirip Flu Babi Terdeteksi pada Manusia
28 November 2023
Inggris telah mendeteksi kasus pertama virus flu pada manusia yang serupa dengan virus flu babi.
Baca SelengkapnyaBeragam Jenis Penyakit Flu Mulai Flu Burung, Flu Unta sampai Flu Babi, Mana Paling Berbahaya?
15 Oktober 2023
Sejak puluhan tahun, flu mengalami perkembangan dengan berbagai varian, seperti flu burung, flu babi, flu Singapura, flu tomat, dan flu unta.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Hujan Kritik Jokowi Ambil Alih Perbaikan Jalan Rusak, Singapura Kembali Impor Babi dari Batam
8 Mei 2023
Berita-berita ekonomi dan bisnis sepanjang Ahad kemarin, 7 Mei 2023 dimulai dari Presiden Jokowi meninjau jalan-jalan rusak di Lampung.
Baca SelengkapnyaBeragam Jenis Flu, Kenali Flu Unta sampai Flu Tomat
17 Desember 2022
UK Health Security Agency (UKHSA) mengimbau para penonton Piala Dunia 2022 Qatar untuk mewaspadai tanda-tanda terinfeksi flu unta. Ini ragam flu.
Baca SelengkapnyaSetelah Flu Burung, Flu Singapura, dan Flu Babi, Muncul Flu Tomat
31 Agustus 2022
Sebelum Flu Tomat mengejutkan dunia, 3 jenis flu ini pernah menggegerkan masyarakat dan wajib Anda waspadai: flu burung, flu Singapura dan flu babi.
Baca Selengkapnya4 Penyakit yang Pernah Ditetapkan Darurat Kesehatan Global
27 Juli 2022
WHO menetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global. Penetapan ini bukanlah kali pertama.
Baca SelengkapnyaCara Menghindari Flu
8 November 2021
Untuk orang tua vaksinasi influenza ini kurang efektif, namun bisa mengurangi tingkat keparahan penyakit flu.
Baca SelengkapnyaFakta-fakta tentang Flu Burung, Flu Babi, dan Influenza
8 November 2021
Flu babi menyebar dengan cepat dari satu negara ke negara lain, tapi orang muda dan orang tua telah kebal terhadapnya.
Baca SelengkapnyaMiliarder Cina Peternak Babi Dihukum 18 Tahun Karena Kritik Pemerintah
29 Juli 2021
Miliarder Cina dihukum 18 tahun penjara karena berani mengkritik kebijakan pemerintah terkait penanganan flu babi.
Baca SelengkapnyaMendag Lutfi Ungkap Peliknya Persoalan Kedelai dan Penyebab Harga Naik
11 Januari 2021
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan tidak mudah mengatasi persoalan kacang kedelai.
Baca Selengkapnya