Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

Reporter

Editor

Selasa, 4 Agustus 2009 09:45 WIB

KRI / TEMPO/Fransiskus S

TEMPO Interaktif, Balikpapan - Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut mengerahkan tujuh Kapal Republik Indonesia (KRI) untuk pengamanan serta patroli di blok Ambalat, Tarakan, Kalimantan Timur. Keberadaan kapal perang Indonesia untuk menjaga kedaulatan di kawasan perbatasan dengan negara Malaysia.
"Ada 7 KRI patroli tiap hari," kata Komandan Gugus Tempur Timur TNI AL, Laksamana Pertama RM Harahap, Senin (3/8).

Harahap mengatakan, armada TNI AL tersebut terdiri KRI Sultan Iskandar Muda, KRI Badik, KRI Kerapu, KRI Kakap, KRI Tulo Rimo, KRI Tedung Selar dan KRI Tedung Naga. Kapal perang ini bertugas mengawasi daerah perbatasan Malaysia serta patroli perairan Sulawesi.

Hasil patroli rutin tersebut, kata Harahap, berhasil meniadakan pelanggaran kapal-kapal perang Malaysia di kawasan blok Ambalat. Sekitar tiga bulan terakhir ini tidak ada lagi pelanggaran batas wilayah perairan Indonesia oleh kapal asing. "Sudah tidak ada pelanggaran perbatasan," ungkap Harapap.

Sejumlah KRI ini, kata Harahap, tergabung dalam Armada Laut Timur Indonesia yang berpusat di Makassar, Sulawesi Selatan. Pangkalan AL Balikpapan, menurutnya jadi pendukung pengadaan logistik serta bahan bakar.

SG WIBISONO

Berita terkait

Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

10 Agustus 2015

Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

"Batas wilayah maritimnya belum selesai," ujar Retno.

Baca Selengkapnya

Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

3 Juli 2015

Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

Untuk dapat melayangkan nota protes, Kementerian Luar Negeri membutuhkan informasi rinci.

Baca Selengkapnya

Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

29 Juni 2015

Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

Kementerian Laur Negeri sebenarnya sudah mengirim nota protes terkait pelanggaran wilayah udara Ambalat ke Malaysia pada Februari lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

13 Oktober 2009

Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

Dua kapal Tentara Laut Diraja Malaysia KD YU-3508 dan KD Ganas-3503 terpergok masuk ke perairan Ambalat Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

28 Juni 2009

Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

Kami tidak membicarakan Ambalat, juga Manohara. Itu porsinya Jakarta, kata Datuk Ahmad.

Baca Selengkapnya

Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

22 Juni 2009

Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

"Tidak ada satupun negera di dunia yang punya kedaulatan pada landas kontinen," ujarnya.

Baca Selengkapnya

Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

22 Juni 2009

Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

Problem awal itu Malaysia mengeluarkan Peta 1979. Pertanyaannya, mengapa mereka mengeluarkan peta itu, sedangkan perundingan sudah akan selesai.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

16 Juni 2009

Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Anifah Aman menganggap pemberitaan tersebut marak terkait dengan pemilihan presiden di Indonesia 8 Juli ini.

Baca Selengkapnya

TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

12 Juni 2009

TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

Tapi TNI memang membatasi publikasi menyangkut sengketa ambalat agar tak menambah panas dan berujung pada keresahan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Malaysia Kembali Didemo

11 Juni 2009

Kedutaan Besar Malaysia Kembali Didemo

Salah seorang di antara mereka tampak mengusung sebuah poster bertuliskan "Kau Sentuh Ambalat Tubuhmu Kulumat".

Baca Selengkapnya