TEMPO Interaktif, Palembang - Wahana Lingkungan Hidup Sumatera Selatan meminta pemerintah daerah mencabut izin PT Rimba Hutan Mas karena lokasinya berada di kelompok Hutan Merang atau di kawasan Hutan Rawa Gambut Merang Kepayang sehingga akan merusak lingkungan Sumatera Selatan.
"Padahal saat ini kondisi hutan tersebut sangat kritis. Pemberian izin kepada PT RHM hanya akan semakin mempercepat laju kepunahan hutan tropis Sumatera Selatan," ujar Anwar Sadat, Direktur Walhi Sumatera Selatan, Kamis (16/7).
Di sisi lainnya, katanya, izin usaha PT Rimba yang berada pada wilayah tersebut bertentangan dengan spirit yang terkandung dalam PP No. 3 Tahun 2008 ayat 3 bahwa pemanfaatan hasil hutan kayu pada HTI, diutamakan pada kawasan hutan produksi yang tidak produktif.
Selain itu, juga bertentangan dengan Keppres Nomor 32 Tahun 1990 khususnya pasal 9 dan 10 yang menyebutkan bahwa kawasan bergambut lebih dari tiga meter merupakan kawasan lindung.
Walhi juga menolak diterbitkannya izin perluasan yang saat ini tengah diajukan oleh PT Rimba. Perluasan izin PT Rimba dinilai hanya akan memperparah kerusakan hutan gambut di kawasan tersebut, selain berpotensi mengancam kelangsungan sosial-ekonomi masyarakat sekitar.
Siang ini, kata Anwar Sadat, sedikitnya 30 perwakilan masyarakat akan melakukan aksi unjuk rasa ke Dinas Kehutanan Sumatera Selatan untuk meminta pemerintah mencabut izin PT Rimba.
PT Rimba Hutani Mas (RHM) merupakan salah satu usaha milik Sinar Mas Group yang bergerak pada sektor Hutan Tanaman Industri (HTI).
ARIF ARDIANSYAH
Berita terkait
Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat
23 Januari 2024
Debat cawapres 2024 kedua dinilai Rimbawan Muda Indonesia (RMI) gagal memahami aspek tata kelola kehutanan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTargetkan 12 Juta Hektar Hutan Sosial, Ini Tantangan Jokowi
30 Oktober 2017
Siti Nurbaya mengatakan ada berbagai alasan kenapa mengejar target 12,7 juta hektar hutan sosial sesuai Nawa Cita bukanlah kerja yang ringan.
Baca SelengkapnyaKLHK Akan Mengelola Hutan dengan Wirausaha
23 Agustus 2017
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar upaya itu tetap mengacu pada prinsip pembangunan dan kelestarian.
Baca SelengkapnyaWalhi: Tak Heran Harimau Sering Masuk Kampung, Sebabnya...
16 Agustus 2017
WALHI menyoroti tumpang tindih kebijakan kawasan hutan dan aktivitas pertambangan berikut dampaknya bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegur KLHK: Pengelolaan Hutan Jangan Berorientasi Proyek
2 Agustus 2017
Jokowi ingin pengelolaan hutan dilakukan dengan menerapkan terobosan sehingga bisa mendukung perekonomian warga sekitar dan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaMenteri Sofyan Akan Surati KLHK Soal Izin Pinjam Pakai Hutan
9 Juli 2017
Pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai di Riau terhambat kawasan hutan.
Baca SelengkapnyaMenebang Pohon di Hutan, Petani di Cilacap Ditangkap Polisi
26 Maret 2017
Sudjana berkukuh penebangan yang ia lakukan legal.
Baca SelengkapnyaPemerintah Serahkan Konsesi PT LUM untuk Warga Kepulauan Meranti
25 Maret 2017
Kementrian LHK menyerahkan konsesi PT Lestari Unggul Makmur seluas 10.390 ha ke warga Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.
Tolak Konsep Hutan Adat, Kalimantan Selatan Terapkan Hutan Desa
25 Maret 2017
Konsep ini diyakini bisa menekan konflik lahan di daerah itu.
Baca SelengkapnyaBeda Kebiasaan, Kalimantan Selatan Kesulitan Tetapkan Hutan Adat
25 Maret 2017
Menurut Hanif, warga adat Kalimantan Selatan biasa berladang berpindah secara pribadi.
Baca Selengkapnya