Petani Banyumas Sedot Sungai Serayu untuk Sirami Sawahnya

Reporter

Editor

Kamis, 9 Juli 2009 13:21 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Memasuki musim kemarau, petani di beberapa desa di Kecamatan Patikraja dan Banyumas, kini mulai mengoperasikan mesin pompa untuk menyedot air Sungai Serayu. Irigasi baik teknis dan non teknis yang ada di desa itu sudah tak ada airnya.

Tindakan itu dilakukan agar tanaman padi yang sudah berumur lebih dari dua bulan tidak gagal panen. Air yang disedot dari Sungai Serayu dialirkan dengan selang plastik berdiamater besar ke sawah. Jarak dari tepi sungai ke sawah bervariasi, antara 200 meter hingga 500 meter.

''Kalau tidak menyedot air dari Sungai Serayu, sawah akan kekeringan dan petani bisa gagal panen,'' tutur Kramadiarja, 60 tahun, petani asal Desa Sokawera, Kecamatan Patikraja, Banyumas, Kamis (9/7).

Dia memang bukan pemilik lahan. Krama merupakan operator mesin pompa milik desa yang disewakan kepada para petani setempat. Petani desa setempat bisa memanfaatkan mesin pompa tersebut dengan membayar sewa Rp 100.000/hari.

Uang tersebut oleh Krama dipakai membeli solar Rp 60.000 untuk sehari. Sisanya Rp 40.000, diberikan kepada desa selaku pemilik mesin pompa.

Badi, 50 tahun, petani di Desa Sokawera, mengaku sudah sekitar sebulan tak dapat air. Saluran irigasi sudah kering. Luas lahan yang kini tak terairi sawah di utara Sungai Serayu mencapai belasan hektar. Umur tanaman sekitar 70 hari.

Kondisi serupa juga dialami petani yang ada di selatan sungai Serayu, seperti di Desa Papringan, Kecamatan Banyumas dan sebagian Desa Mandirancan, Kecamatan Kebasen. Petani di desa itu yang belum panen dan tanaman butuh air juga mengoperasikan mesin penyedot air.

Kepala Dinas Pertanian Banyumas, Wisnu Hermawanto mengatakan, Dinas juga sudah membagikan 20 pompa air untuk membantu petani menyedot air dari Sungai Serayu. “Meski irigasi sudah mulai kehabisan air, beberapa sungai besar bisa disedot airnya,” katanya.

Ia berharap, air sungai besar tersebut bisa membantu petani dari ancaman gagal panen akibat puso. Menurutnya, kondisi Banyumas sudah berbeda sama sekali disbanding lima tahun lalu. “Dulu sungi-sungai kecil masih ada airnya yang bisa dimanfaatkan petani, sekarang sudah tak ada lagi,” imbuhnya.


ARIS ANDRIANTO

Berita terkait

Akademisi: Kesejahteraan Petani di Era Mentan SYL Terus Meningkat

8 Juni 2022

Akademisi: Kesejahteraan Petani di Era Mentan SYL Terus Meningkat

Peningkatan kesejahteraan dapat terlihat dari data BPS. Data FAO juga menunjukkan produksi beras di Indonesia melimpah, kedua terbanyak di Asia.

Baca Selengkapnya

Program Makmur Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Petani

9 September 2021

Program Makmur Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Petani

Tercatat sejumlah peningkatan antara lain produktivitas yang naik dari 34 persen menjadi 42 persen, serta bertambahnya pendapatan petani.

Baca Selengkapnya

Sebut Petani Saat Ini Tak Sejahtera, KRKP Jelaskan Indikatornya

13 Desember 2018

Sebut Petani Saat Ini Tak Sejahtera, KRKP Jelaskan Indikatornya

KRKP menyatakan target swasembada beras yang dicanangkan Jokowi sejak empat tahun lalu masih belum bisa mensejahterakan petani.

Baca Selengkapnya

Tanam Padi Pakai Metode Hazton, Panen Petani Sigi Meningkat Pesat

17 Maret 2018

Tanam Padi Pakai Metode Hazton, Panen Petani Sigi Meningkat Pesat

Budidaya padi dengan Metode Hazton berhasil meningkatkan hasil panen di Sigi, Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Keluhkan Pemuda Tak Ingin Jadi Petani

4 Januari 2018

Mentan Amran Keluhkan Pemuda Tak Ingin Jadi Petani

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan para petani di Indonesia banyak yang berusia tua dan sulit mendapatkan generasi penerus.

Baca Selengkapnya

Rembuk Petani Soroti Pemborosan Rp 45 Triliun Subsidi Pertanian

29 September 2017

Rembuk Petani Soroti Pemborosan Rp 45 Triliun Subsidi Pertanian

Hasil Rembuk Nasional Petani mengusulkan dilakukan audit terhadap subsidi pupuk, benih, dan alat pertanian yang tiap tahunnya mencapai Rp 45 triliun.

Baca Selengkapnya

Penyebab Petani Mataram Enggan Terima Bantuan Mesin Pemerintah

13 September 2017

Penyebab Petani Mataram Enggan Terima Bantuan Mesin Pemerintah

Petani di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, enggan menerima tiga unit mesin panen padi dengan ukuran besar yang merupakan bantuan dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Pekan Kontak Tani Nelayan Ditutup, Peserta Agar Pelopori Daerah

11 Mei 2017

Pekan Kontak Tani Nelayan Ditutup, Peserta Agar Pelopori Daerah

Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) di Banda Aceh berakhir dan para petani dan nelayan diharapkan menjadi pelopor di daerahnya.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertanian Siapkan Program Regenerasi Petani  

14 Januari 2017

Kementerian Pertanian Siapkan Program Regenerasi Petani  

Program tersebut untuk mencari bibit-bibit petani muda yang mampu menguasai teknologi pertanian serta berkompetensi di bidang informasi pertanian.

Baca Selengkapnya

1,4 Juta Petani di Jawa Tengah Punya Kartu Tani Tahun Ini

12 Januari 2017

1,4 Juta Petani di Jawa Tengah Punya Kartu Tani Tahun Ini

Sekitar 1.484.221 orang petani di Jawa Tengah akan mendapatkan kartu tani, sehingga tidak lagi terkendala stok pupuk saat masa pemupukan.

Baca Selengkapnya