Kerugian Pencurian Ikan Mencapai Rp 18 Triliun

Reporter

Editor

Minggu, 28 September 2003 18:59 WIB

TEMPO Interaktif, Malang: Kerugian akibat pencurian ikan oleh kapal nelayan asing di wilayah Indonesia mencapai Rp 18 triliun setahun dalam 2 tahun terakhir ini. Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri nilai kerugian sudah menurun sejak ada Departemen Kelautan dan Perikanan."Sebelum ada Departemen Kelautan dan Perikanan kerugian mencapai US$ 4 miliar dalam setahun," kata Rokhmin saat memberi kata sambutan dalam acara peletakan batu pertama pembangunan SMK Kelautan dan Perikanan di Turen, Kabupaten Malang, Minggu (29/9). Menurut Rokhmin, jumlah kapal asing yang beroperasi juga menurun drastis. Sebelumnya, kapal asing mencapai 5.500 buah, namun sekarang tinggal 1.000 buah. "Penurunan ini berkat kerja keras TNI-AL dan Polri," ujarnya. Rokhmin menegaskan bahwa kerja sama antara Departemen Kelautan dan Perikanan, TNI-AL dan Polri banyak mendapatkan hasil. Pemerintah Indonesia hingga Agustus 2003 berhasil menangkap 118 kapal nelayan asing yang sedang mencuri ikan di perairan Indonesia. Nelayan asing itu sebagian besar berasal dari Thailand dan tertangkap di perairan Laut Arafuru, Laut China Selatan, dan di perairan laut wilayah utara Kaltim. "Para nelayan asing yang tertangkap itu diproses secara hukum," ujarnya.Penghasilan negara dari sektor kelautan, kata Rokhmin, sejak dibentuknya Departemen Kelautan dan Perikanan beberapa tahun lalu sudah mencapai Rp 300 miliar. "Sebelumnya tidak ada kontribusi yang berarti. Jumlah itu akan kita tingkatkan terus," ujarnya. Rokhmin mengaku menemui banyak kendala untuk meningkatkan pembangunan di sektor kelautan, antara lain karena rendahnya tingkat pendidikan nelayan dan rendahnya teknologi yang dipakai. Dari sekitar 4 juta nelayan Indonesia, 79 persen buta huruf dan tidak lulus SD. Sedangkan rendahnya teknologi yang dipakai bisa dilihat dari 450 ribu kapal nelayan Indonesia, 50 persen diantaranya tidak bermotor atau menggunakan layar. Jumlah kapal yang berkapasitas antara 30-600 ton hanya 5.200 buah atau 1,2 persen saja. Departemen Kelautan dan Perikanan sudah berupaya meningkatkan teknologi nelayan dengan memberikan pelatihan mengenai penggunaan perangkat teknologi. "Butuh waktu untuk berubah dari nelayan kecil ke nelayan besar," ungkap Rokhmin.Berkaitan dengan modal, kata Rokhmin, pemerintah telah bekerja sama dengan Bank Mandiri untuk menyediakan kredit di sektor perikanan. Dalam tahun 2003, jumlah kredit yang disediakan mencapai Rp 3 triliun dan masih tersisa Rp 900 miliar. "Silakan para nelayan dan pengusaha di sektor perikanan memanfaatkan dana ini." Bibin Bintariadi - Tempo News Room

Berita terkait

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

6 menit lalu

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

Presiden Jokowi memilih untuk menyaksikan laga Timnas U-23 Indonesia melwan Irak dari kamarnya.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak: Ini Dua Masalah Skuad Garuda yang Harus Dibenahi Shin Tae-yong

11 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak: Ini Dua Masalah Skuad Garuda yang Harus Dibenahi Shin Tae-yong

Pengamat sepak bola Mohammad Kusnaeni mengungkapkan dua masalah Timnas U-23 Indonesia yang harus diperbaiki menjelag laga kontra Irak.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

11 menit lalu

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

14 menit lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

18 menit lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Pengacara Sebut Soal Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Dewi Sandra, Ini Artinya

19 menit lalu

Pengacara Sebut Soal Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Dewi Sandra, Ini Artinya

Pengacara Harvey Moeis dan Sandra Dewi mengatakan bahwa keduanya telah membuat perjanjian pisah harta sejak menikah pada 2016. Apa artinya?

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

19 menit lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib di BTN

36 menit lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib di BTN

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

36 menit lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Profil Majed Mohammed Al Shamrani, Wasit untuk Laga Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Piala Asia U-23 2024

43 menit lalu

Profil Majed Mohammed Al Shamrani, Wasit untuk Laga Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak akan menjadi pertandingan kedua Skuad Garuda yang dipimpin wasit Majed Mohammed Al Shamrani.

Baca Selengkapnya