Satu Semester Polisi Lakukan 12 Kali Kekerasan

Reporter

Editor

Kamis, 25 Juni 2009 16:47 WIB

TEMPO Interaktif, Palu-Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Sulawesi mencatat dalam semester pertama tahun ini, polisi di Sulawesi Tengah melakukan kekerasan terhadap warga sipil sebanyak 12 kali. Koordinator KontraS Sulawesi, Edmon Siahaan Kamis (26/6) mengatakan tingginya kekerasan yang dilakukan polisi terhadap warga sipil menunjukkan rendahnya integritas mental anggota polri. "Ini jelas merusak citra polisi yang seharusnya jadi panutan masyarakat,“ katanya.

KontraS mendesak kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut untuk mengembalikan citra polisi yang sudah terlanjur tercoreng. "Buktikan bahwa Polri juga bisa bertindak kepada oknum anggotanya yang bersalah," kata Erick.

Kasus kekerasan Polisi terhadap warga sipil yang paling gres dilakukan Ajudan Kapolres Tolitoli berinisial H pada Ahad (21/6) lalu. Dia diduga memukul seorang pengunjung berinisial YN di sebuah tempat hiburan. Padahal saat itu YN sedang melerai sebuah pertengkaran hingga akhirnya menjadi korban pemukulan oleh oknum polisi. Menurut dia, hal itu adalah kesalahpahaman sehingga tidak perlu adanya tindakan pemukulan. "Ini harus diusut tuntas," katanya.

Kapolda Sulteng Brigjen Pol Suparni Parto mengatakan akan menindak tegas semuanya anggotanya yang terlibat suatu kasus. "Semua ada prosedurnya, kalau terbukti bersalah akan kami tindak dengan tegas," katanya.

DARLIS

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

19 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

36 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

41 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."

Baca Selengkapnya