TEMPO Interaktif, Banyuwangi:-- Kapal nelayan asal Puger, Jember, tenggelam dihantam gelombang di Perairan Plawangan, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, Jawa Timur. Dari 23 anak buah kapal, 18 nelayan ditemukan selamat, 3 nelayan tewas, dan 2 lainnya hilang.
Tiga nelayan yang tewas adalah Syaiful (37), asal Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger; Hari (35) Desa Kepel, Kecamatan Wuluan; dan Junaidi (21) asal Desa Puger Kulon. Sedangkan dua nelayan yang belum ditemukan, bernama Arif (30), Yanto (30), warga Dusun Grujugan, Desa Puger Wetan, Kecamatan Puger.
Menurut Nuril Anwar, 37 tahun, korban selamat mengatakan, kapalnya dihantam gelombang setinggi empat meter saat mereka berangkat melaut dari Pantai Plawangan, sekitar jam 06.00 WIB. Begitu dihantam gelombang hingga lima kali, kapal jenis slerek bernama Putra Mandala itu, langsung terbalik.
Seluruh ABK langsung mencari selamat masing-masing. Sebanyak 18 nelayan akhirnya bisa ditolong oleh nelayan lain yang kebetulan sedang melintas. Sedangkan tiga nelayan yang tewas, ditemukan sekitar jam 08.00. Saat ditemukan, tubuh ketiganya terbelit jaring.
Korban tewas langsung dievakuasi ke rumah warga. Menurut Nuril, mereka nekad melaut meski mengetahui adanya gelombang tinggi karena butuh penghasilan."Setiap hari sudah biasa melawan ombak," katanya.
Suparto, 57 tahun, pemilik kapal mengatakan, baru Selasa sore kemarin (16/06) 23 ABK datang dari Puger ke Desa Grajagan. Setiap tahun, katanya, mereka memang terbiasa mencari ikan di perairan ini, bila musim ikan sudah mulai melimpah."Tapi malah kena musibah," katanya.
Sekitar jam 11.30, ketiga jenasah dan korban selamat dipulangkan ke Jember dengan menggunakan sebuah bus.
IKA NINGTYAS