Komnas HAM Menduga Kematian Korban di Rokan Hulu Tak Wajar  

Reporter

Editor

Senin, 15 Juni 2009 18:25 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Hasil investigasi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ke daerah rusuh di Rokan Hulu, Riau, menunjukkan salah satu korban meninggal dengan penyebab yang tidak wajar. "Kami menemukan kematian korban dari tindakan lain yang menyebabkan dia meninggal, bukan karena tenggelam," jelas Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Nurkholis di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta, Senin (15/6)

Kamis, 28 Mei lalu masyarakat kecamatan bangun Purba Rokan Hulu protes terhadap PT. Sumatera Silva Lestari untuk melepaskan dua warga yang ditahan karena merusak tanaman akasia. Akibat tidak ada kesepakatan, akhirnya terjadi bentrok yang menyebabkan 3 korban meninggal. Dua korban ditemukan mengapung di danau buatan dua hari setelah bentrokan, satu korban meninggal di Rumah sakit Umum Daerah Pasir Pengaraian.

Menurut Nurkholis, salah satu korban di danau buatan, diketahui warga pandai berenang dan pergi ke perusahaan dalam pakaian lengkap. Tapi kemudian ia ditemukan mengapung tanpa pakaian. "Ini kan janggal," urainya.

Komisi mendesak Kepala Kepolisian Resort Rokan Hulu untuk mengusut penyelidikan. Pihaknya menyesalkan tidak adanya inisaitif pemerintah Riau untuk mendamaikan konflik warga ini. Nurkholis mengakui bahwa masyarakat Bangun Purba kesal dengan aparat setempat karena mengabaikan fakta di lapangan.

Juru Kampanye Hutan Greenpeace Asia Tenggara Bustar Maitar menyatakan induk perusahaan Sumatera Sylva (Raja Garuda Mas) bermasalah dengan pembalakan liar. Pihaknya mencatat ada 7 kasus pembalakan liar terkait anak perusahaan Raja Garuda Mas. "Tapi semuanya ditutup pada akhir 2008," urainya. Raja Garuda sendiri, kata Bustar, menguasai lahan lebih dari 2,5 juta hektar di seluruh Indonesia. "Kami minta investigasi penuh kasus Rokan Hulu," ungkap Bustar. Kasus Rokan Hulu hanyalah gunung es, karena menurutnya masih banyak kasus konflik agraria yang belum terjangkau radar.

DIANING SARI

Berita terkait

Laporan Investigasi: Indonesia Impor Spyware dari Perusahaan Israel

11 jam lalu

Laporan Investigasi: Indonesia Impor Spyware dari Perusahaan Israel

Indonesia dikabarkan tengah mengimpor Indonesia tengah mengimpor sejumlah produk spyware dan pengawasan yang sangat invasif dari Israel.

Baca Selengkapnya

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

3 hari lalu

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

Deplu Amerika Serikat telah menetapkan 5 unit keamanan Israel melakukan pelanggaran berat HAM sebelum pecah perang di Gaza

Baca Selengkapnya

Apa Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden?

8 hari lalu

Apa Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden?

Prabowo-Gibran resmi ditetapkan menjadi presiden dan wakil presiden terpilih oleh KPU. Berikut pemberitaan media asing soal penetapan itu.

Baca Selengkapnya

AS Jatuhkan Sanksi kepada Batalion Netzah Yehuda, Apa Tuduhannya?

10 hari lalu

AS Jatuhkan Sanksi kepada Batalion Netzah Yehuda, Apa Tuduhannya?

Amerika Serikat akan menjatuhkan sanksi terhadap batalion Netzah Yehuda Israel atas perlakuan mereka terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Partai Buruh Israel Desak Pembubaran Batalion IDF dengan Sejarah Pelanggaran HAM

11 hari lalu

Pemimpin Partai Buruh Israel Desak Pembubaran Batalion IDF dengan Sejarah Pelanggaran HAM

Pemimpin Partai Buruh Israel mengatakan batalion Netzah Yehuda dalam Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membunuh warga Palestina "tanpa alasan yang jelas".

Baca Selengkapnya

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

11 hari lalu

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

TNI Sebut OPM Lakukan Pelanggaran HAM Berat, Bagaimana Kategorinya Berdasar UU HAM?

18 hari lalu

TNI Sebut OPM Lakukan Pelanggaran HAM Berat, Bagaimana Kategorinya Berdasar UU HAM?

TNI sebut pembunuhan oleh OPM terhadap Danramil Aradide sebagai pelanggaran HAM berat. Bagaimana kategori jenis pelanggaran HAM berat sesuai UU HAM?

Baca Selengkapnya

Kapuspen TNI Sebut Pembunuhan Prajurit TNI di Papua oleh OPM sebagai Pelanggaran HAM Berat, Ini Batasannya

18 hari lalu

Kapuspen TNI Sebut Pembunuhan Prajurit TNI di Papua oleh OPM sebagai Pelanggaran HAM Berat, Ini Batasannya

Pembunuhan terhadap Danramil Aradide oleh OPM disebut sebagai Pelanggaran HAM Berat. Pelanggaran HAM seperti apa yang masuk kategori berat?

Baca Selengkapnya

Begini Kata Komnas HAM Soal OPM dan Kekerasan di Papua

19 hari lalu

Begini Kata Komnas HAM Soal OPM dan Kekerasan di Papua

Apa kata Komnas HAM soal OPM?

Baca Selengkapnya

BEM UI Kritik Penganiayaan TNI Terhadap Warga Papua, Dibalas Serbuan Tantangan KKN di Wilayah KKB Papua

26 hari lalu

BEM UI Kritik Penganiayaan TNI Terhadap Warga Papua, Dibalas Serbuan Tantangan KKN di Wilayah KKB Papua

Ini berawal saat BEM UI mengunggah kritik yang menyoroti kasus penganiayaan warga di Papua oleh aparat.

Baca Selengkapnya