TEMPO Interaktif, Jakarta:KH Abubakar Ba’asyir tidak mengenal Fathur Rohman Al Ghozi, tersangka pemilik 1,1 ton bahan peledak yang ditangkap di Filipina beberapa hari lalu. “Dia tidak kenal, dia pasti jujur sama saya,” ujar Umar Baraja, adik ipar KH Abubakar Ba’asyir saat ditemui Tempo News Room di Mabes Polri Jakarta, Jumat (25/1). Ia sedang menungu Abubakar yang diperiksa Ditintelpam. Umar menjelaskan, berdasarkan catatan Pondok Pesantren Al Mukmin Solo, Fathur Rohman menjadi santri mulai tahun 1987. Padahal ustadz Abubakar sudah meninggalkan Indonesia menuju Malaysia sejak 1985. Kemudian Fathur meninggalkan pesantren 1993, karena masa pendidikan di pondok pesantren enam tahun. Sedangkan ustadz Abubakar kembali ke Indonesia tahun 1999. “Jadi, uztadz sama sekali tidak pernah tahu Fathur Rohman,” tutur Umar Baraja. Meskipun Fathur dikabarkan sering bolak balik Indonesia-Malaysia-Filipina, ustadz Abubakar mengaku tidak pernah bertemu dengan Fathur. Sedangkan KH Abu Jibril, tokoh aliran al sunnah yang ditangkap kepolisian Malaysia, memang dikenal Abubakar. Karena Abu Jibril anggota majelis (dewan) syuro Majelis Mujahidin Indonesia (MMI). Abubakar Ba’asyir sendiri ketua majelisnya. Sedangkan ketua majelis tanfidh adalah Irfan, adik Abu Jibril. Abubakar Ba’asyir merupakan salah seorang pendiri MMI. Namun Abu Jibril akhirnya ditangkap oleh ISA (badan intelijen Malaysia) akhir 2001 lalu di kawasan Selangor. Ia dituduh telah menyebarkan ajaran Islam garis keras di Malaysia. Abubakar Ba’asyir, seperti diceritakan adik iparnya, juga kenal dekat KH Abdullah Sungkar, yang juga dicari kepolisian Malaysia. Keduanya sama-sama dijatuhi hukuman sembilan tahun oleh pemerintah Orde Baru karena menolak asas tunggal Pancasila. Setelah menjalani hukuman tiga tahun, keduanya dibebaskan dan pergi ke Malaysia. Di Malaysia, Ba’asyir sempat berprofesi sebagai pedagang kelontong sebelum akhirnya menjadi juru dakwah. Abdullah Sungkar sendiri baru kembali ke Indonesia sekitar enam bulan setelah Ba’asyir kembali. Namun baru dua hari di Indonesia, Abdullah Sungkar meninggal dunia terkena serangan jantung. (Retno Sulistyawati)
Berita terkait
Pendapatan Jasa Marga Tumbuh 24 Persen
4 menit lalu
Pendapatan Jasa Marga Tumbuh 24 Persen
PT Jasa Marga (Persero) Tbk membukukan pendapatan usaha senilai Rp 4,21 triliun pada kuartal I 2024.