PAN dan PKS Kalimantan Timur Kecam Malaysia

Reporter

Editor

Rabu, 3 Juni 2009 16:31 WIB

TEMPO Interaktif, Samarinda: Fraksi Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera mengecam Malaysia sehubungan dengan masalah Ambalat. Kecamatan itu disampaikan dalam rapat paripurna DPRD Kalimantan Timur, Rabu (3/6).

Juru baca Fraksi PAN, Sarif Al Mahdali, menganggap sikap Malaysia yang masuk ke perairan Indonesia telah menyinggung bangsa yang berdaulat. Malaysia dituding sudah berusaha merealisasikan klaim sepihak untuk memasukkan blok maritim Ambalat ke dalam wilayah negaranya. "Tindakan itu sama saja tidak menghargai kedaulatan NKRI dan harus kami kecam dengan keras," kata Sarif.

Kedaulatan Indonesia atas Ambalat, jelas Sarif, adalah harga mati. Jangan sampai kasus Sipadan dan Ligitan terulang kembali.

Menurutnya mempertahankan blok laut seluas 15.235 kilometer persegi ini bukan hanya untuk kepentingan ekonomi tetapi untuk kepentingan yang lebih besar, yakni mepertahankan harga diri bangsa. "Untuk itu kami mendesak Departemen Luar Negeri segera meminta klarifikasi dan permohonan maaf dari Malaysia, kalau perlu pemerintah juga dapat meninjau ulang hubungan bilateral dengan Malaysia," ujarnya.

Senada dengan PAN, PKS juga menyampaikan protes keras kepada Angkatan Laut Tentara Diraja Malaysia yang dengan sengaja dan secara provokatif telah berkali-kali melanggar wilayah hukum negara. PKS menyayangkan aksi ini karena dapat mengganggu hubungan persahabatan sebagai negara serumpun. "Jika kondisi ini terus berlarut maka tidak menutup kemungkinan akan pecah perang terbuka dari dua negara serumpun," kata Agus Santoso.

Advertising
Advertising

PKS menilai sejauh ini kehidupan kedua negara telah hidup rukun dan damai. Oleh karenanya PKS meminta tentara Malaysia segera menghentikan aksi provokatifnya menerobos wilayah Indonesia di Blok Ambalat, Kalimantan Timur.

"Kami tidak akan tinggal diam jika satu jengkal wilayah diganggu apalagi dicaplok bangsa manapun. Kami tidak akan takut, kami akan mempertahankan tanah air kami," katanya.

FIRMAN HIDAYAT

Berita terkait

Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

10 Agustus 2015

Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

"Batas wilayah maritimnya belum selesai," ujar Retno.

Baca Selengkapnya

Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

3 Juli 2015

Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

Untuk dapat melayangkan nota protes, Kementerian Luar Negeri membutuhkan informasi rinci.

Baca Selengkapnya

Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

29 Juni 2015

Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

Kementerian Laur Negeri sebenarnya sudah mengirim nota protes terkait pelanggaran wilayah udara Ambalat ke Malaysia pada Februari lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

13 Oktober 2009

Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

Dua kapal Tentara Laut Diraja Malaysia KD YU-3508 dan KD Ganas-3503 terpergok masuk ke perairan Ambalat Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

4 Agustus 2009

Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

Sekitar tiga bulan terakhir ini tidak ada lagi pelanggaran batas wilayah perairan Indonesia oleh kapal asing. "Sudah tidak ada pelanggaran perbatasan," ungkap Harapap.

Baca Selengkapnya

Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

28 Juni 2009

Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

Kami tidak membicarakan Ambalat, juga Manohara. Itu porsinya Jakarta, kata Datuk Ahmad.

Baca Selengkapnya

Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

22 Juni 2009

Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

"Tidak ada satupun negera di dunia yang punya kedaulatan pada landas kontinen," ujarnya.

Baca Selengkapnya

Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

22 Juni 2009

Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

Problem awal itu Malaysia mengeluarkan Peta 1979. Pertanyaannya, mengapa mereka mengeluarkan peta itu, sedangkan perundingan sudah akan selesai.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

16 Juni 2009

Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Anifah Aman menganggap pemberitaan tersebut marak terkait dengan pemilihan presiden di Indonesia 8 Juli ini.

Baca Selengkapnya

TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

12 Juni 2009

TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

Tapi TNI memang membatasi publikasi menyangkut sengketa ambalat agar tak menambah panas dan berujung pada keresahan masyarakat.

Baca Selengkapnya