Perundingan Ambalat Terganjal Tim Malaysia

Reporter

Editor

Senin, 1 Juni 2009 07:09 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Juru bicara Departemen Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan perundingan dengan Malaysia soal blok peraian Ambalat menemui kendala . Saat ini, kata dia, Malaysia tengah mengganti tim perundingnya. “Kami menunggu tim perunding baru,” kata Faizasyah saat dihubungi kemarin.

Menurutnya, pemerintah sudah melakukan 13 putaran perundingan dengan Malaysia soal Ambalat. Tapi, hingga putaran perundingan terakhir --Mei 2008-- kedua negara belum membuat kesepakatan mengenai batas-batas negara di perairan yang disengketakan itu. “Perundingannya tidak mudah,” ujarnya.

Dia menambahkan, patroli kapal perang TNI di Ambalat merupakan bagian dari klaim Indonesia atas wilayah tersebut. “Perundingan dan patroli perlu dilakukan,” ujar Faizasyah

Dihubungi secara terpisah, Fraksi PDI Perjuangan mengecam pemerintah Malaysia dalam kasus Blok Ambalat. Menurut Tjahjo Kumolo, ketua fraksi, sikap Malaysia yang tak bersahabat dan seenaknya melanggar wilayah kedaulatan RI, sangat keterlaluan. "Pemerintah Indonesia harus memprotes keras," kata dia.

Tjahjo juga meminta Panglima TNI tegas, kalau beberapa kali peringatan TNI Angkatan Laut tidak digubris, kapal atau pesawat asing yang memasuki wilayah RI. "Ini menyangkut harga diri bangsa," kata dia.

Tjahjo menyatakan Malaysia tidak bisa seenaknya melanggar wilayah Indonesia. "Buat apa ada kerja sama Asean dan militer kedua negara," kata dia.

Kapal perang Malaysia berulang kali memasuki perairan Ambalat. Sabtu lalu, kapal Malaysia KD Baung-3509 diketahui memasuki perairan Ambalat sejauh 7,3 mil. Kapal perang cepat itu berhasil diusir sejam kemudian oleh KRI Untung Surapati-872 dibantu dua KRI lain.

Sebelumnya, KRI Untung Surapati dan KRI Hasanuddin-366 pekan lalu juga mengusir KD Baung dari Ambalat. KRI Untung Surapati juga mengusir kapal Malaysia KD YU-3508 yang memasuki perairan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, sejauh 12 mil.

Tak hanya lewat laut, Malaysia juga menerabas wilayah Indonesia lewat udara. KRI Untung Surapati dan KRI Hasanuddin mendeteksi satu helikopter dan satu pesawat Beechcraft jenis intai maritim milik Malaysia memasuki wilayah udara Indonesia.

Dalam catatan TNI, sejak Januari 2009 sedikitnya sembilan kali Malaysia memasuki wilayah Indonesia. Kendati demikian, kata Sagom, tak sekalipun terjadi kontak senjata.

ANTON SEPTIAN / NUR ROCHMI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

10 Agustus 2015

Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

"Batas wilayah maritimnya belum selesai," ujar Retno.

Baca Selengkapnya

Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

3 Juli 2015

Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

Untuk dapat melayangkan nota protes, Kementerian Luar Negeri membutuhkan informasi rinci.

Baca Selengkapnya

Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

29 Juni 2015

Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

Kementerian Laur Negeri sebenarnya sudah mengirim nota protes terkait pelanggaran wilayah udara Ambalat ke Malaysia pada Februari lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

13 Oktober 2009

Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

Dua kapal Tentara Laut Diraja Malaysia KD YU-3508 dan KD Ganas-3503 terpergok masuk ke perairan Ambalat Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

4 Agustus 2009

Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

Sekitar tiga bulan terakhir ini tidak ada lagi pelanggaran batas wilayah perairan Indonesia oleh kapal asing. "Sudah tidak ada pelanggaran perbatasan," ungkap Harapap.

Baca Selengkapnya

Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

28 Juni 2009

Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

Kami tidak membicarakan Ambalat, juga Manohara. Itu porsinya Jakarta, kata Datuk Ahmad.

Baca Selengkapnya

Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

22 Juni 2009

Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

"Tidak ada satupun negera di dunia yang punya kedaulatan pada landas kontinen," ujarnya.

Baca Selengkapnya

Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

22 Juni 2009

Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

Problem awal itu Malaysia mengeluarkan Peta 1979. Pertanyaannya, mengapa mereka mengeluarkan peta itu, sedangkan perundingan sudah akan selesai.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

16 Juni 2009

Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Anifah Aman menganggap pemberitaan tersebut marak terkait dengan pemilihan presiden di Indonesia 8 Juli ini.

Baca Selengkapnya

TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

12 Juni 2009

TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

Tapi TNI memang membatasi publikasi menyangkut sengketa ambalat agar tak menambah panas dan berujung pada keresahan masyarakat.

Baca Selengkapnya