Mengenang Mbah Maridjan, Juru Kunci Gunung Merapi yang Meninggal dalam Letusan 2010

Reporter

Rindi Ariska

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 26 Oktober 2023 18:36 WIB

Mbah Maridjan. TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Mbah Maridjan atau dikenal dengan sebutan gelar Mas Penewu Suraksohargo lahir pada 5 Februari 1927 di Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman.

Dikutip dari djkn.kemenkeu.go.id, Mbah Marijan merupakan seorang juru kunci Gunung Merapi yang diangkat pada 1982 menggantikan sang ayah yang telah meninggal dunia. Sebelumnya, Mbah Maridjan sempat menjabat sebagai wakil juru kunci sejak 1970.

Mbah Maridjan mendapatkan gelar Mas Penewu Suraksohargo setelah diangkat menjadi abdi dalem oleh Sultan Hamengku Buwono IX.

Sejak lahir hingga wafat pada usia 83 tahun, ia hanya bermukim di satu tempat, yakni lereng Gunung Merapi. Secara emosional, ia merasa memiliki kedekatan dengan Gunung Merapi. Sebagai juru kunci Mbah Marijan melihat fenomena alam dengan menggunakan kacamata naluriah yang merujuk pada kebiasaan Niteni (mengamati).

Dikutip dari penelitian tentang Karisma Mbah Maridjan Sebagai Juru Kunci Gunung Merapi Di Yogyakarta oleh Yuyun Khabibi, Mbah Maridjan sendiri memiliki tugas khusus melaksanakan upacara labuhan ke puncak Merapi.

Masyarakat sekitar lereng Gunung Merapi mengakui dan mempercayai, bahwa Mbah Maridjan adalah orang yang paham tentang Gunung Merapi, karena setiap kejadian-kejadian yang muncul dari gunung tersebut, hanya Mbah Maridjan, orang yang di percaya mempunyaiwewenang memberikan jawaban atas kejadian tersebut.

Sebagai juru kunci, Mbah Maridjan melakukan perannya dengan sungguh-sungguh. Meskipun Gunung Merapi memuntahkan lava pijar dan awan panas (wedhus gembel) yang membahayakan keselamatan, Mbah Maridjan bersikukuh untuk tidak mengungsi. Sikapnya yang terkesan mbalelo adalah wujud tanggung jawab terhadap tugas yang diamanatkan Ngarsa Dalem Sultan Hamengku Buwono.

Advertising
Advertising

Nama Mbah Maridjan kian mencuat tatkala Gunung Merapi meletus pada 2006. Sosoknya yang berani dan gigih membuatnya juga dipercaya sebagai bintang iklan minuman energi Kuku Bima Ener-G! yang membuat namanya mencuat.

Rumah juru kunci Merapi Mbah Maridjan usai terjadi awan panas yang menerjang Dusun Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Selasa (26/10/2010).TEMPO/Arif Wibowo

Pada 26 Oktober 2010 terjadi amuk Merapi, Gunung Merapi meletus disertai awan panas setinggi 1.5 kilometer. Sebagian besar di wilayah bahaya erupsi termasuk Kinahrejo sudah mengungsi.

Namun Mbah Maridjan dan beberapa orang menolak ke pengungsian. Pada saat itu istri anak dan cucu sudah terdeteksi. Begitu letusan Gunung Merapi usai, Mbah Maridjan ditemukan oleh Tim SAR di rumahnya bersama 16 orang lain yang juga telah meninggal dunia. Dia setia mengemban tugas "menjaga" Gunung Merapi hingga akhir hayat.

Dikutip dari slemankab.go.id, Mbah Maridjan dikebumikan di kompleks kuburan Srunen, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Mbah Maridjan dimakamkan di sisi barat kuburan kakeknya yang bernama Parto Setiko. Bersamaan saat ia dikuburkan juga dikebumikan empat keluarga Maridjan yaitu Ngudi, Nardi, Mursiam dan Nurul.

Pasca kepergian Mbah Maridjan, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengangkat anaknya, Asih, sebagai Juru Kunci Gunung Merapi pada 4 April 2011.

Pilihan editor: Museum Baru di Lereng Gunung Merapi, Saksi Erupsi yang Menewaskan Mbah Maridjan

Berita terkait

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

9 hari lalu

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

10 hari lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

12 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

Memasuki bulan kemarau awal Mei ini, warga di Dusun Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta dikagetkan dengan kemunculan sejumlah monyet ekor panjang

Baca Selengkapnya

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

25 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

27 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

33 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

33 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

49 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

50 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Marapi, Bandara Minangkabau Ditutup Sementara

51 hari lalu

Erupsi Gunung Marapi, Bandara Minangkabau Ditutup Sementara

Bandara Minangkabau ditutup sementara karena terdampak sebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Marapi.

Baca Selengkapnya