TEMPO Interaktif, Palembang:Sedikitnya 1.500 mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Rakyat Palembang, sejak pukul 16. 00 WIB berhasil menduduki gedung DPRD Sumatera Selatan, Senin (19/5. Sebelumnya, terjadi negosiasi alot dengan aparat keamanan. Cara itu mereka lakukan dalam kaitan dengan kasus bagi-bagi dana operasional sejumlah Rp 7,5 miliar di DPRD Sumatera Selatan. Tujuh puluh lima anggota Dewan masing-masing mendapat Rp 100 juta. Seorang anggota menolak mengambil dana ini. Menariknya, pendudukan ini mendapat izin dari sekretaris DPRD Sumsel, dengan jaminan mahasiswa hanya diperbolehkan menginap di lantai dua musholla dan sepanjang koridor. Mereka diminta tidak melakukan hal-hal yang bersifat anarkis, seperti merusak barang-barang yang ada dalam gedung. Lewat koordinator aksi, Siswandi, mahasiswa menyatakan bersedia mematuhi syarat tersebut. Selain itu, mahasiswa juga mendapatkan izin tertulis untuk menginap selama dua hari. Izin tersebut ditandatangani Iptu Wijanawi, dari Dalmas Poltabes Palembang. Menurut Saiful yang menjadi salah seorang pimpinan aksi , besok mereka akan berupaya agar gedung tersebut tidak lagi digunakan oleh para anggota DPRD.Untuk itu, mereka telah menyiapkan rantai dan gembok besar untuk mengunci gerbang. Mereka sudah mengkhianati rakyat Sumsel, karenanya tak layak lagi berkantor disini," kata Syaiful. para mahasiswa menuntut DPRD saat ini dibubarkan. (Arief Ardiansyah-TNR)