Dosen STPDN Serahkan Dokumen ke DPR

Reporter

Editor

Rabu, 24 September 2003 08:59 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Inu Kencana Syafei, salah satu dosen STPDN, menyerahkan dokumen berisi pembantaian, kasus narkotika, dan kehidupan seksual yang pernah terjadi di kalangan mahasiswa STPDN kepada AM Fatwa, Wakil Ketua DPR, di Jakarta, Selasa (23/9). Inu menambahkan, salah satu dokumen berisi surat teguran pimpinan STPDN kepada dirinya agar tidak melaporkan kasus-kasus yang pernah terjadi di kampus, itu pada polisi. Selain itu, ia juga meminta perlindungan pada DPR karena telah diancam akan dibunuh.

Akibat kontak seksual antar sesama mahasiswa STPDN saja, katanya, ada mahasiswi aborsi dan meninggal dunia. Untuk kasus narkotika, selain "penikmat" barang haram, itu juga, katanya, "saya dengar, ada yang menjadi pengedar". Sementara, kekerasan yang mengakibatkan tewas oleh senior terhadap yunior, kata Inu, mencapai tiga orang. Selebihnya, "ada yang meninggal karena aborsi atau jatuh dari barak". Inu pun sudah menyatakan telah terjadi sesuatu yang tidak benar di STPDN, tapu para pimpinan dan ketua STPDN selalu membantah. "Akhirnya, saya pernah disuruh membuat surat pernyataan, tidak melaporkan kasus apa pun," kata dosen yang juga alumni APDN angkatan 1976 itu. Bahkan, akibat dituding menyebarkan rekaman kekerasan di sebuah stasiun televisi swasta, Inu mengaku, berada dalam keadaan tertekan.

Menanggapi dokumen yang diterimanya, AM Fatwa mengatakan, segera melaporkan kepada rapat pimpinan DPR. Selain itu, kasus STPDN pun akan disampaikan ke komisi II (hukum), komisi VI (pendidikan), Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Dalam Negeri. Da, atas permintaan perlindungan yang disampaikan Inu, kata Fatwa, DPR akan menyampaikan kepada polisi, adanya ancaman pembunuhan dan minta polisi segera memberikan perlindungan.

Menurut Fatwa, seharusnya pemerintah —melalui Mendagri, Hari Sabarno, langsung mencopot Sutrisno dari jabatan ketua STPDN. "Tidak hanya sebatas rencana dan akan digantikan dengan caretaker," katanya. Karena, tambahnya, jika tidak segera diganti, bisa terjadi penghilangan jejak. Selain itu, tambahnya, untuk menyelesaikan kasus secara menyeluruh, perkuliahan di STPDN pun harus dihentikan sementara waktu. Sehingga, pemerintah pun bisa meninjau secara total, termasuk rencana merger dengan IIP (Institut Ilmu Pemerintahan).

Yandhrie Arvian - Tempo News Room

Advertising
Advertising

Berita terkait

Real Madrid Juara Liga Spanyol 2023/2024, Carlo Ancelotti Lewati Catatan Zidane dan Incar Rekor Miguel Munoz

6 menit lalu

Real Madrid Juara Liga Spanyol 2023/2024, Carlo Ancelotti Lewati Catatan Zidane dan Incar Rekor Miguel Munoz

Carlo Ancelotti berhasil mengantar Real Madrid menjuarai Liga Spanyol 2023-2024. Incar rekor setelah lewati catatan Zidane.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Penting Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis 9 Mei

56 menit lalu

3 Fakta Penting Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis 9 Mei

Simak tiga fakta penting laga timnas U-23 Indonesia vs Guinea di playoff Olimpiade Paris 2024, salah satunya pertandingan digelar tertutup.

Baca Selengkapnya

Indonesia Raih Perak Piala Uber Pertama dalam 16 Tahun, Para Pemain Tunggal Putri Paling Banyak Dipuji

1 jam lalu

Indonesia Raih Perak Piala Uber Pertama dalam 16 Tahun, Para Pemain Tunggal Putri Paling Banyak Dipuji

Setelah 16 tahun menanti, akhirnya tim bulu tangkis putri Indonesia membawa pulang medali Piala Uber.

Baca Selengkapnya

Jadwal Liga Champions Leg Kedua Semifinal: Bayern Munchen Kehilangan 2 Bek Jelang Sambangi Real Madrid

2 jam lalu

Jadwal Liga Champions Leg Kedua Semifinal: Bayern Munchen Kehilangan 2 Bek Jelang Sambangi Real Madrid

Jadwal Liga Champions akan memasuki leg kedua semifinal. Bayern Munchen mendapat pukulan menjelang tampil di markas Real Madrid.

Baca Selengkapnya

Fansign Day6 di Jakarta Selama 2 Jam Dipenuhi Ratusan My Day Beruntung

2 jam lalu

Fansign Day6 di Jakarta Selama 2 Jam Dipenuhi Ratusan My Day Beruntung

Dihadiri oleh Sungjin, Wonpil, Dowoon, dan Young K, acara fansign Day6 di Jakarta diadakan sehari sebelum Saranghaeyo Indonesia 2024.

Baca Selengkapnya

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

2 jam lalu

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

Possession: Kerasukan memakai atribut horor Indonesia, yaitu pocong yang dipresentasikan bantal-guling lantaran dekat dengan keseharian masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

2 jam lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

Apa itu pelat khusus ZZ yang disebut tak kebal aturan ganjil-genap di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

2 jam lalu

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

Jika sudah menjalin hubungan dengan seseorang dan sangat ingin tahu apakah dia adalah belahan jiwa, berikut beberapa tandanya.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

3 jam lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

3 jam lalu

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

Sule menjelaskan bahwa Mahalini akan menjadi mualaf sebelum menikah dengan Rizky Febian secara Islam di Jakarta.

Baca Selengkapnya