TEMPO Interaktif, Makassar:Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Partai Nasionalis Bung Karno (PNBK), Erros Djarot, menilai Presiden Megawati Soekarnoputri tak mengerti kebutuhan rakyat Indonesia. Faktanya, di tengah gonjang-ganjing berbagai masalah bangsa yang membutuhkan solusi, justru Mega menantang lawan-lawan politiknya untuk bertarung pada Pemilu 2004. Hal tersebut dikemukakan Erros kepada wartawan, sebelum melantik pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PNBK Sulawesi Selatan, di Makassar, Ahad (26/1). Menurutnya, bangsa ini memerlukan solusi-solusi seperti di bidang ekonomi agar bisa keluar dari krisis, bukannya jor-joran untuk memperebutkan kursi pada Pemilu 2004 mendatang. "Mega lupa, di samping sebagai ketua partai, dia adalah Presiden. Bagaimana Februari nanti, bagaimana Maret dan seterusnya, apakah rakyat masih bisa makan, itu yang harus dijawab Mega," ujarnya. Soal tudingan dirinya berada di balik aksi-aksi mahasiswa menentang Mega, Erros menyatakan hal itu sebagai cara-cara Orde Baru. Dalam urusan ini, pemerintah mengajak untuk berpikir konspiratif. Padahal, tujuannya sebenarnya untuk menyatupadukan dirinya dengan Jenderal (Purn) Wiranto dan Fuad Bawazier karena kedua tokoh itu memiliki keterkaitan sejarah dengan masa lalu: Orde Baru. Harapan isu konspirasi itu untuk melabelisasi dirinya juga sebagai bagian dari masa lalu. Tetapi, tegas Erros, propaganda tersebut tidak berhasil. Pasalnya, rakyat tahu tentang latarbelakang dan pendiriannya. Baginya, memang ada garis demarkasi yang memilahkan antara mereka yang pernah terlibat Orde Baru dengan dirinya. Oleh karena itu, Erros mengingatkan agar tidak mudah diadu dengan konspirasi murahan. "Kita tidak menginginkan dijadikan jangkrik-jangkrik aduan," tandasnya. Sementara itu, pelantikan pengurus DPD PNBK Sulsel, berlangsung cukup meriah dengan dihadiri ratusan pendukung dan simpatisan. Erros sendiri datang ke lokasi pelantikan di Balai Kencana 45, Jl. Dr. Sam Ratulangi, dengan menumpang becak. Pengurus PNBK Sulsel yang dilantik berjumlah 22 orang. Kepada massa PNBK, Erros mengajak untuk menduduki kantor Gubernur Sulsel, bila gubernur tidak berpihak lagi kepada rakyat marhaen. (Muannas-Tempo News Room)