Pasukan 751 Sentani Mengamuk, Kamera Wartawan Dirampas  

Reporter

Editor

Rabu, 29 April 2009 15:07 WIB

TEMPO Interaktif, Sentani: Sekelompok pasukan Batalyon 751 Sentani, Jayapura, Rabu (29/4) siang mengamuk. Puluhan prajurit ini Rabu siang sempat melempari kantor Markas Batalyon 751 di Sentani. Sejumlah prajurit juga melakukan aksi palang di markas Batalyon 751 dan sepanjang umum jurusan Geyem - Depapre menggunakan kayu-kayu akibatnya lalu lintas umum macet.

Selain itu, prajurit yang mengamuk ini juga mengejar dan merampas kamera sejumlah wartawan. Ketua AJI Biro Jayapura, Cunding Levi, ketika dihubungi Rabu siang, mengatakan AJI Biro jayapura mengecam keras tindakan oknum prajurit yang melakukan tindak kekerasan terhadap wartawan. "AJI jayapura kecam oknum TNI 751 yang mengancam dan memukul wartawan dan merampas kamera wartawan saat meliputi aksi demo prajurit TNI terhadap komandannya itu," kata Cunding.

Menurut Cunding, wartawan seharusnya bisa meliput aksi sejumlah prajurit terhadap komandannya ini. Selain itu Cunding meminta petinggi militer di Kodam Trikora untuk segera mengendalikan aksi sekumpulan prajurit ini.

Sebelumnya, menurut seorang wartawan Sentani News, Anang, yang kameranya ikut dirampas, sebelum peristiwa aksi sekelompok prajurit ini sejumlah wartawan baru saja meliput acara napak tilas Kodam memperingati 1 Mei, masuknya Papua dan NKRI. "Kami sedang makan di warung depan Markas 751, tiba-tiba lihat ada sejumlah prajurit mengamuk dan melempari kantor mereka sendiri," kata Anang.

Menurut Anang, tiba-tiba sejumlah prajurit berlarian mendatangi warung makan dan menggeledah tas para wartawan serta merampas kamera mereka. "Kami kemudian melarikan diri dan berlindung di rumah penduduk," kata Anang, yang kemudian bersembunyi.

Sementara menurut sumber tidak resmi dari dalam Markas 751, prajurit yang mengamuk sudah menjebol gudang senjata dan mengejar para perwira. Menurut sumber ini prajurit kecewa pada komandannya karena membiarkan jasad seorang prajurit yang meninggal terkatung-katung selama lima hari di Markas 751.

Selain itu menurut sumber, para prajurit ini juga kecewa karena tudingan komandannya sering menilep dana yang seharusnya diperuntukan bagi para prajurit. Sumber ini juga mengatakan Wakil Komandan Batalyon 751 mengalami luka bocor di kepala, dan seorang wartawan masih di sandera.

Hingga Rabu sore, suara tembakan masih terdengar dari senjata para prajurit yang mengamuk. Mereka juga masih melakukan pemblokiran jalan di depan Markas Batalyon 751. Hingga Rabu sore, sejumlah petinggi Kodam XVII Trikora masih belum dapat dihubungi terkait aksi dari sekelompok prajuirt ini.

TJAHJONO EP

Berita terkait

Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring  

22 Mei 2017

Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring  

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat kembali membuka pendaftaran calon peserta Ekspedisi NKRI 2017.

Baca Selengkapnya

Konflik Papua, Ray Rangkuti Minta Peran TNI Dibatasi  

5 Oktober 2016

Konflik Papua, Ray Rangkuti Minta Peran TNI Dibatasi  

Seharusnya TNI tidak dapat turun tangan dalam mengatasi konflik di tanah tersebut.

Baca Selengkapnya

Ini Kata Kapolri tentang Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua  

25 April 2016

Ini Kata Kapolri tentang Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua  

Ada dua cara penyelesaian: pertama, dengan pendekatan politis; dan kedua, dengan pendekatan hukum.

Baca Selengkapnya

BIN Sebut 20 Penembakan di Papua Selama 2015  

9 Februari 2016

BIN Sebut 20 Penembakan di Papua Selama 2015  

Pemerintah menegaskan bahwa tindakan tegas tetap harus ada.

Baca Selengkapnya

Penyerangan Polsek Sinak, TNI AD Tingkatkan Kewaspadaan  

28 Desember 2015

Penyerangan Polsek Sinak, TNI AD Tingkatkan Kewaspadaan  

TNI Angkatan Darat juga menyiagakan intelijen untuk pencegahan dini serangan lanjutan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Kasus Kekerasan Militeristik Terus Menguat di Papua?

7 September 2015

Kenapa Kasus Kekerasan Militeristik Terus Menguat di Papua?

Menurut Komnas HAM, hampir setiap minggu terjadi kasus kekerasan di Papua.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Berdemo Tuntut Jokowi Tarik Militer dari Papua  

4 September 2015

Mahasiswa Berdemo Tuntut Jokowi Tarik Militer dari Papua  

Para mahasiswa yang berdemo mengingatkan Jokowi kalau jumlah rakyat Papua yang terbunuh sejak 1 Mei 1963 mencapai 500 ribu jiwa.

Baca Selengkapnya

TNI Tembak Warga di Timika, Ini Kronologi Versi Warga  

28 Agustus 2015

TNI Tembak Warga di Timika, Ini Kronologi Versi Warga  

Penembakan itu dilakukan dua pemuda mabuk yang belakangan diketahui anggota TNI di Mimika

Baca Selengkapnya

Anak-anak Papua Akan Disekolahkan di Bandung  

14 Agustus 2015

Anak-anak Papua Akan Disekolahkan di Bandung  

Staf Khusus Presiden Jokowi untuk urusan Papua ingin memboyong anak-anak Papua belajar sampai sarjana di Bandung.

Baca Selengkapnya

KSAD: Kodam Baru di Papua Selesai Januari 2016

30 Mei 2015

KSAD: Kodam Baru di Papua Selesai Januari 2016

Nama Kodam baru di Papua belum ditentukan. Penetapan nama diserahkan pada masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya