Kartu Jamkesmas Baru Beredar 86 Persen

Reporter

Editor

Jumat, 3 April 2009 19:38 WIB

TEMPO Interaktif, BANDUNG:—Pemerintah baru mengedarkan 86 persen kartu Jaminan Asuransi Kesehatan (Jamkesmas) bagi warga miskin se-Indonesia. Departemen Kesehatan menargetkan tahun ini 76,4 juta penduduk miskin, hampir miskin, dan tidak mampu bisa berobat gratis di rumah sakit. Sisa kartu 14 persen, diperuntukkan bagi gelandangan dan pengemis, juga anak jalanan yang selama ini susah didata.

Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan Sjafii Ahmad di Bandung mengatakan, pendataan selama ini diakui belum optimal dan akurat. Tahun ini, pendataan penerima kartu Jamkesmas dilimpahkan ke PT Asuransi Kesehatan. “Mudah-mudahan dalam dua minggu ini selesai, langsung updating,” katanya, Jumat (3/4).

Menurut Sjafii, pemerintah telah mengganggarkan dana Rp 3,6 triliun untuk rumah sakit dan Puskesmas Rp 1 triliun. Setiap warga miskin, diperhitungkan mengakses layanan kesehatan sebanyak 1-2 kali dalam setahun. Untuk pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas, katanya, satu orang ditanggung sebesar Rp 1.000,00 per bulan. Layanan rujukan asumsinya satu orang Rp 4 ribu per bulan. “Berarti setiap orang dapat Rp 5 ribu untuk puskesmas dan rumah sakit,” katanya.

Namun begitu, tanggungan berobat itu belum didukung ketersediaan tempat tidur. Di kelas tiga, banyak rumah sakit pemerintah dan daerah yang kekurangan ranjang rawat inap. Jalan keluarnya, pemerintah daerah diminta meminta rumah sakit swasta ikut menyediakan layanan bagi pemegang kartu Jamkesmas. “Tapi itu juga harus diawasi agar layanannya benar-benar baik,” tandasnya.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Tunggakan Iuran Rp 3,4 T, BPJS Ancam Beri Sanksi Peserta

24 Mei 2017

Tunggakan Iuran Rp 3,4 T, BPJS Ancam Beri Sanksi Peserta

BPJS Kesehatan akan memperketat sanksi administrasi dan denda peserta yang menunggak pembayaran iuran.

Baca Selengkapnya

Obamacare Hampir Dicabut, Donald Trump Kegirangan  

5 Mei 2017

Obamacare Hampir Dicabut, Donald Trump Kegirangan  

Donald Trump tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya setelah undang-undang jaminan kesehatan baru lolos di Kongres dan hampir menggantikan Obamacare.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bekasi Tanggung Biaya Pengobatan Anak tanpa Anus  

9 Maret 2017

Pemerintah Bekasi Tanggung Biaya Pengobatan Anak tanpa Anus  

Ramadan memiliki lubang pembuangan buatan yang berada di bawah perut.

Baca Selengkapnya

Dekrit Pertama Presiden Donald Trump: Mencabut Obamacare

21 Januari 2017

Dekrit Pertama Presiden Donald Trump: Mencabut Obamacare

Juru bicara Gedung Putih menyebut dekrit baru yang diteken Donald Trump ini, "akan meringankan beban yang ditanggung oleh Obamacare."

Baca Selengkapnya

Heboh, Aksi Sanders Bawa Poster Besar Berisi Cuitan Trump

5 Januari 2017

Heboh, Aksi Sanders Bawa Poster Besar Berisi Cuitan Trump

Bernie membawa poster superbesar dalam rapat senat yang berisi kicauan Trump soal janji tak akan potong dana kesehatan.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Bekasi Tunggak Utang Rp 18 M ke Rumah Sakit Swasta  

4 September 2016

Kabupaten Bekasi Tunggak Utang Rp 18 M ke Rumah Sakit Swasta  

Rumah sakit swasta menjadi andalan karena rumah sakit milik pemerintah cuma satu di Cibitung.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pemulung di Bantargebang Akan Ditanggung BPJS Gratis  

5 Agustus 2016

Ribuan Pemulung di Bantargebang Akan Ditanggung BPJS Gratis  

Pemerintah DKI akan memfasilitasi 6.000 pemulung di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang, Bekasi, untuk mendapatkan premi gratis BPJS.

Baca Selengkapnya

Ahok Minta Kado Ultah: Haram Puskesmas Minta Uang Muka  

29 Juni 2016

Ahok Minta Kado Ultah: Haram Puskesmas Minta Uang Muka  

Pada ulang tahun ke-50, Ahok meminta program jaminan kesehatan bisa diterapkan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bandung Luncurkan Website Berobat Gratis Warga Miskin  

14 Juni 2016

Bandung Luncurkan Website Berobat Gratis Warga Miskin  

Ridwan Kamil meluncurkan website donasi kesehatan bagi warga miskin.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Minta Dokter di Bandung Rajin Kunjungi Pasien  

18 Mei 2016

Ridwan Kamil Minta Dokter di Bandung Rajin Kunjungi Pasien  

Ridwan Kamil mengeluh rumah sakit di Bandung tak cukup menampung warga miskin.

Baca Selengkapnya