Taufik Tolak Jadi Ketua Pelaksana Harian PDIP

Reporter

Editor

Rabu, 10 September 2003 19:56 WIB

TEMPO Interaktif, Kendari: Taufik Kiemas menyatakan menolak dicalonkan sebagai Ketua Pelaksana Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan guna membantu meningkatkan kinerja partai menjelang Pemilu 2004. "Saya tidak mau menjadi Ketua Pelaksana Harian tapi kalau dicalonkan sebagai Ketua Umum PDI-P saya mau," katanya kepada Tempo News Room usai acara temu kader PDI-P di Hotel Aden di Kendari, Rabu (10/9). Taufik mengatakan, dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) PDIP, tak ada satu pasal atau ayat yang mengatur soal struktur pelaksana harian partai bertugas membantu ketua umum. Di dalam AD/ART memang ada soal hak prerogatif dari ketua umum, tapi hanya sebatas membentuk susunan orang-orang dalam struktur pelaksana harian saja. "Jadi dilakukannya restrukturisasi pengurus DPP PDI-P dengan rencana pembentukan pelaksana harian itu nggak ada aturannya," ujarnya. Namun, bila ternyata usulan pembentukan pelaksana harian itu direalisasikan, Taufik menyebut nama Tjahjo Kumolo --orang dekatnya Taufik-- sebagai sosok yang paling tepat menduduki jabatan ketua harian. Alasan dibentuknya pelaksana harian, untuk membantu tugas-tugas ketua umum partai yang sibuk menjalankan kewajiban sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, sesungguhnya kurang kuat. Karena di sejumlah negara, banyak ketua partai tetap mampu melaksanakan tugasnya meski ia juga merangkap jabatan sebagai kepala negara atau kepala pemerintahan. "Dimana-mana ketua umum partai yang juga menjabat sebagai kepala negara dan pemerintahan itu memang sibuk. Itukan sudah menjadi resikonya. Nah, menurut you sendiri apa sih bedanya posisi Megawati dengan Mahathir Muhammad. Nggak ada bedanya kan," tukasnya. Acara temu kader yang dilakukan Taufik Kiemas itu merupakan rangkaian dari kunjungan kerjanya di Kendari selama dua hari (10-11 September). Taufik juga mengunjungi pabrik pengolahan rotan yang dikelola Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) Sultra bekerjasama dengan Grup Artha Graha milik Tomy Winata. Taufik Kiemas yang tiba di Kendari dengan menumpang pesawat Trans Wisata milik Tomy Winata juga mengunjungi proyek pembangunan pelabuhan peti kemas yang dibangun atas kerjasama antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan Artha Graha. Saat berkunjung ke pabrik rotan, Taufik nampak sangat akrab berbincang-bincang dengan Tomy Winata. Bahkan, kepada yang hadir ia tak segan memuji bos Artha Graha itu sebagai orang yang paling berjasa mengembangkan perekonomian di daerah yang selama ini jarang dilirik oleh para investor. Bahkan, Taufik sempat mengungkapkan isi pembicaraan dengan Tomy Winata soal rencana rehabilitasi ekonomi di Bali. Dalam pembicaraan itu, kata Taufik, Tomy Winata menyanggupi mampu membangun kembali perekonomian di Bali hanya dalam tempo tiga bulan. "Target pemerintah untuk mengembalikan perekonomian di Bali diprediksi akan memakan waktu selama setahun. Eh, dia (Tomy Winata) malah menyatakan sanggup hanya dalam waktu tiga bulan. Inikan luar biasa namanya," kata Taufik. Dalam kunjungan tersebut, Taufik didampingi tiga menteri yakni Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Ali Marwan Hanan, Menteri Kelautan Rokhimin Dahuri dan Menteri Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia (PPKTI) Manuel Kaisiepo. Ali Marwan dalam sambutannya menyatakan jika di Indonesia ada 10 orang Tomy Winata, negeri ini akan makmur sejahtera. "Nggak perlu banyak-banyak," katanya disambut tepuk tangan hadirin yang sebagian besar pejabat di lingkungan pemerintah provinsi Sultra. Dedy Kurniawan -Tempo News Room

Berita terkait

Dewas KPK Beberkan Alasan Nurul Ghufron Tak Hadiri Sidang Etik Hari Ini

4 menit lalu

Dewas KPK Beberkan Alasan Nurul Ghufron Tak Hadiri Sidang Etik Hari Ini

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron karena ketidakhadirannya dengan alasan sedang menggugat ke PTUN

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

5 menit lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

10 menit lalu

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

Presiden Gustavo Petro mengumumkan Kolombia akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel atas genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

11 menit lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

13 menit lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

14 menit lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

17 menit lalu

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

17 menit lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

23 menit lalu

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

PT KAI Daop 2 Bandung mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung-Solo Balapan dengan Kereta Eksekutif dan Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

23 menit lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya