Atasi Harimau, Gubernur Jambi Minta Pembalakan Liar Dihentikan
Senin, 9 Maret 2009 11:03 WIB
TEMPO Interaktif, Jambi: Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin meminta aksi pembalakan liar dihentikan, karena salah satu dampaknya, korban terkaman harimau Sumatera terus berjatuhan. Hingga saat ini sedikitnya sembilan warga -- umumnya para pelaku pembalakan liar -- menjadi korban.
"Saya akan bicara dengan Pak Kapolda untuk menghentikan aktivitas pembalakan liar di kawasan Petaling, Kecamatan Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi, agar mencegah masuknya para pembalak liar dan sekaligus menghentikan aksi mereka," ujar Zulkifli.
Ia juga menyesalkan aksi nekat yang terus dilakukan para pembalak liar, meski sebelumnya teman mereka sudah ada yang lebih dahulu diterkam harimau. "Mereka datang lagi sehingga diterkam lagi oleh harimau," katanya.
Menurut Gubernur Jambi, berdasarkan laporan yang diterimanya, diketahui jika korban terkaman harimau di kawasan Petaling merupakan pelaku pembalakan liar. "Beda dengan yang terjadi pada kasus terakhir di kawasan Kumpeh, di mana harimau sudah masuk ke kawasan perkebunan dan permukiman, sehingga harus ditangkap," ujarnya.
Namun, harapan Gubernur Jambi itu belum berjalan secara konkret, terbukti Didy Wurdjanto, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, mengakui, pihaknya hingga kini belum menerjunkan petugas ke kawasan raja hutan itu memangsa banyak korbannya, karena masih menunggu dibentuknya tim khusus.
"Kami belum berani menurunkan petugas, bukan saja karena takut akan harimau tersebut, tapi juga takut dengan serangan para pembalak liar yang banyak berada di sekitar kawasan Kecamatan Kumpehilir, Kabupaten Muarojambi, Jambi," kata Didy.
BKSDA, menurut Didy, akan berupaya dalam waktu dekat ini untuk melakukan koordinasi dengan cara membentuk tim khusus dengan berbagai pihak, antara lain Pemerintah Provinsi Jambi, DPRD, beberapa Pemerintah Kabupaten, aparat kepolisian dan TNI.
SYAIPUL BAKHORI