TEMPO Interaktif, Semarang:Banjir bandang yang menggenangi kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu malam, ternyata menelan korban jiwa. Seorang nenek bernama Ny Nasiroh, 61, ditemukan tewas setelah terseret arus air beberapa meter. Korban terpeleset dari tangga dan jatuh ke air ketinggiannya tiga meter di Jalan Selomas, kawasan Tanah Mas, Semarang. "Nenek sibuk menyelamatkan barang dari lantai satu ke lantai dua. Karena lelah, kemudian istirahat di tangga. Mungkin karena licin, nenek terpeleset dan jatuh," ujar Joko, adik Ny Nasiroh, Rabu (23/1). Banjir kali ini tercatat yang paling besar selama dua belas tahun terakhir di kawasan bawah kota Semarang. Tahun-tahun sebelumnya, luapan dan genangan air tidak sampai membuat warga kalang kabut. Pantauan Tempo News Room, banjir bandang juga mengakibatkan jebolnya lima rumah di kawasan Tanah Mas dan Sawah Besar, Kelurahan Genuk. Hingga tadi siang, genangan air di beberapa lokasi telah surut. Warga tampak sibuk mengemasi barang-barang rumah tangga. Warga juga bergotong-royong membersihkan lumpur yang menggenangi jalan, gang perkampungan dan pemukiman. Kondisi parah terlihat di kawasan Tanah Mas. Di kompleks perumahan elit tersebut, hingga tadi siang masih dikurung air setinggi satu meter. Tidak segera hilangnya air tersebut karena pompa drainase tidak berfungsi. Warga saat ini kesulitan mendapatkan air bersih dan makanan. “Air ledeng dari PAM mati. Sedang air sekitar keruh karena lumpur. Tidak ada warung yang buka, kami kesulitan minum,” tambah Agus. Palang Merah Semarang mengambil insiatif mendirikan dapur umum untuk keselamatan warga. Pemerintah Kota Semarang juga mensiagakan tiga tim SAR. Gubernur Jawa Tengah H. Mardiyanto sempat berkunjung ke lokasi banjir. Ia memberikan bantuan beras 10 ton serta alat pengeruk lumpur. Banjir yang melanda Semarang kemarin malam disebabkan derasnya hujan selama empat jam yang terjadi seperti Ungaran, Boja dan Gunung Pati. Akibatnya, air meluap dari Sungai Banjir Kanal Timur, Sungai Banjir Kanal Barat dan Sungai Kaligarang. Sekitar pukul 19.00 wib, luapan Kaligarang sudah mencapai Jalan Lamongan Raya dan Jalan Kelud Raya. Akibatnya, jalan ke Perumahan Sampangan tak bisa dilalui. (Sohirin)