Polisi Lacak Distribusi TNT

Reporter

Editor

Senin, 8 September 2003 14:45 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Mabes Polri melakukan pelacakan terhadap seluruh jalur distribusi bahan peledak trinitrotoluene alias TNT yang ditemukan di Taman Mini Indonesia Indah, Jumat (19/1).

"Kini kami sedang melacak, ada berapa distributor yang memasok TNT dan dari distributor mana TNT yang ditemukan di Taman Mini itu," kata Kapolri Jendral Surojo Bimantoro usai mengikuti acara pembukaan Munas Persatuan Purnawirawan Polri di Istana Wapres Jakarta, Selasa (23/1).

Seperti dikutip Antara Bimantoro menjelaskan berdasarkan penelitian Puslabfor Polri bahan dasar ketiga bom yang dibawa Elissa Maria di TMII itu adalah TNT. Ketiga bom tersebut masing masing bernomor dan kini tengah dilacak oleh pihak kepolisian. Khususnya siapa distributor bom tersebut.

"Namun pelacakan ini memerlukan waktu karena bisa saja nomor itu dibuat sendiri, seperti nomor pada mesin mobil," katanya.

Sekretaris Tim Pencari Fakta Forum Indonesia Damai (FID) Munir Senin (22/1) mengusulkan agar penelitian polisi difokuskan pada bahan peledak jenis TNT yang secara khusus berada di tangan tersangka Elisa Maria Tuwahatu. Munir mengatakan bahwa pelacakan itu bisa dilakukan dengan memastikan register nomor TNT itu sehingga bisa dilacak darimana gudang dan lokasi asal bahan peledak itu. Termasuk siapa yang jadi distributor TNT tersebut hingga sampai ke tangan Elisa Maria.

Kapolri sendiri menandaskan bahwa polisi tidak begitu saja percaya kendati Elisa menyatakan bahwa ia diperintah oleh Tommy Soeharto. Pengakuan itu harus diperkuat dengan bukti dan saksi, termasuk pengakuan dia menerima cek atau penah menerima telpon dari Tommy," kata dia.

Advertising
Advertising

Untuk itu, menurut Kapolri, selain Elisa, pihaknya tengah memeriksa sejumlah orang yang terkait dengan masalah bom itu. Sebagai bahan peledak, TNT memang digunakan oleh kalangan militer. Tapi jumlahnya hanya 160 gram untuk tiap unitnya dan hanya digunakan militer untuk latihan dan menimbulkan efek suara ledakan. Kendati demikian, militer juga mengunakannya untuk keperluan perang dengan daya kekuatan merusak jembatan dan bangunan lainnya.

Tercatat ada 4 produsen di Indonesia yang bisa menghasilkan bahan peledak. Mereka adalah PT Pindad dan PT Dahana keduanya adalah BUMN Industri Strategis dilingkungan Pakarya Industri milik pemerintah. Tiga lainnya adalah PT Multi Nitro Kimia, PT Tridaya Esta, dan PT Armindo Prima. Selain itu ada juga pihak swasta seperti Pertamina dan perusahaan pertambangan lainnya yang bisa mendapatkan bahan peledak.

Pindad sendiri memproduksi TNT untuk TNI/Polri. Namun setiap bahan peledak yang dikeluarkan oleh perusahaan harus sepengetahuan Wasendak Mabes Polri. Termasuk izin pemakaian dan distribusinya. (WA/ant)

Berita terkait

59 Tahun Mandra: Seniman Topeng yang Tembus Layar Lebar dan Sinetron

1 menit lalu

59 Tahun Mandra: Seniman Topeng yang Tembus Layar Lebar dan Sinetron

Sebelum menjadi bintang sinetron, Mandra adalah seorang seniman tradisional. Kemampuan aktingnya diasah dalam seni topeng Betawi.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

2 menit lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

10 menit lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

11 menit lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

19 menit lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

22 menit lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

29 menit lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

30 menit lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

36 menit lalu

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

Berikut ini cara mengatasi M-Banking BCA error yang tidak bisa diakses di ponsel Android maupun iOS Apple. Bisa dengan menguninstall hingga hapus cach

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

41 menit lalu

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

Prabowo dan Mayor Teddy kenakan baret merah saat hadiri upacara HUT ke-72 Kopassus. Siapa saja yang boleh mengenakan baret ini?

Baca Selengkapnya