Ombak Tinggi di Laut Selatan, Nelayan Takut Melaut

Reporter

Editor

Minggu, 8 Februari 2009 10:55 WIB

TEMPO Interaktif-- @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } -->, Yogyakarta: Ombak di perairan laut selatan Jawa mencapai empat meter disertai dengan badai yang sangat kencang. Akibatnya, para nelayan sudah sejak Selasa 3 Februari lalu tidak melaut. Sedangkan pada Sabtu (7/2) sebanyak sepuluh kapal nelayan asal Cilacap Jawa Tengah terdampar di Pantai Sadeng, Gunungkidul Yogyakarta.


“Para nelayan lebih memilih untuk menyandarkan kapal di pantai ini, daripada terkena ombak dan badai di laut,” kata Mingan (40), seorang nelayan di pantai Sadeng, Sabtu (7/2).

Ia menambahkan, setiap kapal berawakkan 4 hingga lima orang nelayan. Mereka khawatir hantaman ombak dan hempsan angin akan menenggelamkan kapal. Perahu yang digunakan terbilang cukup besar karena beratnya mencapai 30 hingga 40 groston.

Hingga saat ini, para nelayan dalam keadaan selamat dan berlindung di pelabuhan yang ada di pantai sdeng. Karena pelabuhan tersebut sudah mampu menampung kapal yang lumayan besar.

"Para nelayan sudah saling kenal. Sehingga tidak masalah jika nelayan luar daerah bersandar di sini demi keselamatan, setelah badai reda mereka akan kembali ke Cilacap,” kata Mingan.

Menurut Sunardi, ketua kelompok nelayan Mina Samudera, para nelayan yang terhimpun di kelompoknya memilih untuk bercocok tanam bagi mereka yang mempunyai lahan garap. Sedangkan yang lainnya memilih untuk memperbaiki kapal dan jaring.

“Kalau ombak di pantai selatan pasti tinggi, tetapi yang sangat mengkhawatirkan adalah badai yang bisa menghempaskan kapal,” kata dia.

Ia menambahkan, para nelayan yang tergabung dalam Mina Samudera sebanyak 200 nelayan dengan jumlah kapal sebanyak 60 buah. Sedangkan saat ini harga ikan sangat mahal karena ikan tangkapan sangat sedikit.

“Kami tidak melaut, tetapi menjaring ikan dari atas bukit,” kata Sunardi.

Ia menerangkan, harga ikan bawal mencapai Rp 70 ribu per kilogram, ikan tongkol mencapai Rp 10 ribu perkilogram dan lobster mencapai Rp 150 ribu per kilogram.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

10 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

13 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

13 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

17 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

18 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

24 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

28 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

36 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

46 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

48 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya