Sopir Truk Tewas Setelah Ditodong Polisi

Reporter

Editor

Selasa, 3 Februari 2009 18:36 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung: Seorang sopir truk pasir bernama Ucu (46 tahun), warga Desa Jatiwangi Kecamatan Pakenjeng, Garut, tewas beberapa saat setelah ditodong oknum yang diduga anggota kepolisian Resor Garut, Selasa (3/2) pagi sekitar pukul 09.30 WIB.

Dugaan sementara Ucu tewas mendadak terkena serangan jantung. Korban kini tengah menunggu otopsi di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.

"Sebelum meninggal korban sempat menderita shock berat karena ditodong senjata api oleh polisi," kata Asep Tarsono, Kepala Desa Jatiwangi, di RS Hasan Sadikin Selasa petang.

Ia menjelaskan, menurut keterangan beberapa saksi, peristiwa bermula saat Ucu tengah memarkir truknya di depan sebuah proyek pembangunan madrasah di jalan Desa Sukamulya, tetangga Desa Jatiwangi. Truk Ucu saat itu sedang menurunkan pasir yang dipesan untuk proyek tersebut.

Dari arah berlawanan datang sebuah mobil Kijang yang ditumpangi empat penumpang termasuk sopir. Merasa jalannya terhalang truk Ucu, tiga penumpang Kijang yang diketahui anggota polisi Resor Garut turun dari mobil.

Mereka lalu menghardik Ucu. Tak cuma itu, "Salah satu dari mereka menggedor-gedor pintu truk dan menodongkan pistol kepada korban," kata Asep. Asep menduga penodongan dilakukan untuk menakut-nakuti warganya itu.

Merasa terancam, Ucu pun manut memperbaiki posisi parkir truknya. "Tapi tak berapa lama korban shock berat. Tubuhnya bergetar hebat," tutur Asep.

Melihat gelagat tak beres, beberapa kolega Ucu berusaha melarikan Ucu ke Puskesmas terdekat. "Tapi korban keburu meninggal dalam perjalanan," katanya.

Asep mengaku hingga kini belum mengetahui anggota Polres Garut yang menghardik dan menodong Ucu. "Saya belum tahu, tapi kami bersama almarhum ke sini (RS Hasan Sadikin) bersama polisi," katanya.

Jenazah ayah enam anak itu kini disemayamkan di RS Hasan Sadikin Bandung untuk diotopsi. Otopsi untuk memastikan apakah betul korban meninggal karena sakit jantung atau hal lain. "Karena menurut keluarganya korban selama ini tak punya riwayat sakit jantung," kata Asep.

Jenazah Ucu tiba di RS Hasan Sadikin sekitar pukul 16.30 WIB dengan menumpang ambulans Unit Lalu Lintas Polres Garut. Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari kepolisian menyangkut hal ini.

Erick P. Hardi


Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

14 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

30 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

36 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."

Baca Selengkapnya