TEMPO Interaktif, Jakarta: Pengamat Politik Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsuddin Haris, mengatakan keluarnya fatwa haram golput oleh Majelis Ulama Indonesia tidak akan mempengaruhi perilaku pemilih. "Dampaknya tidak signifikan," kata Syamsuddin saat dihubungi Tempo, Senin (26/1).
Menurut dia, tidak ada korelasi fatwa haram dengan pilihan golput. Dia menambahkan pilihan golput merupakan hak asasi dari masyarakat yang tidak perlu diatur-atur. "Itu suatu kekonyolan, lembaga agama tidak perlu mengatur tindakan berpolitik," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi Fatwa MUI Sumatera Barat Gusrizal Gazahar mengatakan, ulama sepakat memutuskan golput hukumnya haram jika ada pimpinan yang dipilih memenuhi syarat. Sebaliknya, bila ada seseorang yang tepat untuk menjadi pimpinan tetapi pemilih memutuskan golput hukumnya juga haram. “Dalam Islam memilih pimpinan itu wajib asal pimpinan yang dipilih itu memenuhi persyaratan,” kata Gusrizal.
Dia menuturkan perilaku golput itu ditentukan oleh perilaku partai politik dan calon legislatif maupun calon presiden. "Jika masyarakat menilai buruk mereka, tentu golput akan besar begitu pula sebaliknya. Seharusnya yang diperbaiki partai dan calonnya bukan dengan fatwa," katanya.
EKO ARI WIBOWO
Berita terkait
YKMI: Ramadan Momentum Kuatkan Aksi Boikot Produk Israel dan yang Terafiliasi
52 hari lalu
Fatwa MUI menyatakan wajib hukumnya bagi umat Islam membantu perjuangan kemerdekaan Palestina, termasuk lewat donasi, zakat, infak atau sedekah
Baca SelengkapnyaFatwa MUI Boikot Produk Israel Berlaku hingga Palestina Merdeka
52 hari lalu
Boikot bisa memperlemah kekuatan ekonomi Israel supaya berhenti menyerang Palestina.
Baca SelengkapnyaPemilu 2024: Dampak Pemungutan Suara Ulang
18 Februari 2024
Selain memastikan Pemilu 2024 berlangsung jujur dan adil, namun pemungutan suara ulang ternyata juga memiliki dampak negatif. Apa saja?
Baca SelengkapnyaTak Ingin Golput di Pemilu 2024, Tantri Kotak Akui Masih Galau Tentukan Pilihan
10 Februari 2024
Tantri Kotak mengaku masih galau mentenukan pilihan tapi juga tak ingin golput dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaTernyata Mengajak Golput Bisa Dijatuhi Sanksi Pidana, Begini Aturannya
9 Februari 2024
Menjadi golput alias tak gunakan hak pilih dalam Pemilu merupakan hak politik warga negara Indonesia. Tapi, sanksi pidana bagi mereka mengajak golput.
Baca SelengkapnyaGolput Pernah Jadi Sebuah Gerakan, Berikut 6 Kerugian Tak Gunakan Hak Pilih Saat Pemilu
9 Februari 2024
Golputt pernah menjadi sebuah gerakan pada 1971. Ternyata, sejumlah kerugian akibat tidak gunakan hak memilih dalam Pemilu. Apa saja?
Baca SelengkapnyaGoenawan Mohamad Sampai Pada Keputusan Tak Jadi Golput, Ini Alasannya
9 Februari 2024
Budayawan Goenawan Mohamad bilang ia tak jadi golput, apa alasannya? "Tanah Air sedang menghadapi kezaliman yang sistematis dan terstruktur," katanya.
Baca SelengkapnyaTokoh Lintas Agama Ajak Masyarakat Tak Golput di Pemilu 2024
5 Februari 2024
Forum Peduli Indonesia Damai yang terdiri dari delapan tokoh lintas agama menyerukan damai untuk Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKenapa Orang Pilih Golput saat Pemilu? Ini Alasannya
2 Februari 2024
Menjelang Pemilu, tak sedikit orang yang memutuskan untuk golput. Lalu apa sebenarnya alasan orang pilih golput? Berikut ini beberapa dampaknya.
Baca SelengkapnyaIngatkan Netizen agar Tidak Golput, Enzy Storia: Hak Suara Kita Penting
31 Januari 2024
Sebagai figur publik, Enzy Storia mengingatkan pengikutnya agar tidak golput dan memilih pemimpin dengan bijak.
Baca Selengkapnya