Petani memikul Kubis yang baru dipanen melintasi instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) PT Geo Dipa Energi kawasan dataran tinggi Dieng, desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jateng, Sabtu (14/8/2021). PT Geo Dipa mengembangkan proyek pembangunan PLTP secara berkelanjutan guna mendukung tercapainya target pembangunan energi terbarukan, khususnya panas bumi yang ramah lingkungan. ANTARA
TEMPO.CO, Banjarnegara - Poster bertuliskan penolakan pembangunan Power Plant Unit 2 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi atau PLTP oleh PT Geo Dipa Energi Dieng tersebar di Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Sejak 17 Januari 2022 warga menggelar aksi penolakan melalui poster.
Lembaran-lembaran poster terpasang di pagar dan dinging rumah warga. Di antaranya bertuliskan 'Jauhkan Pengeboran dari Warga', 'Musibah Dijauhkan Bukan Didekatkan', dan 'Bahkan Nikmat Udara yang Gratis Saja Kalian Renggut'. Aksi tersebut merupakan respon atas rusaknya sumber kehidupan mereka seperti air, udara, tanaman, dan tanah akibat operasional PLTP.
"Apalagi ditambah rencana pembangunan power plant unit 2 yang hanya berjarak 2 meter antara pagar terluar dengan permukiman warga, jelas sangat berdampak besar dan berbahaya bagi kehidupan mereka ke depan," ujar Manajer Advokasi dan Kampanye Wahana Lingkungan Hidup Jawa Tengah Iqbal Alma, Senin, 24 Januari 2022.
Menurutnya sumber air bersih warga terancam karena proyek geotermal tersebut membutuhkan pasokan air yang banyak. Diperkirakan pembangkit tersebut membutuhkan 40 liter air setiap detik atau 6.500-15.000 liter air untuk setiap megawatt hours atau MWh.
Sementara warga sekitar yang berprofesi sebagai petani terancam mata pencahariannya jika sumber airnya terganggu. "Keberadaan PLTP di tengah-tengah masyoritas masyarakat Dieng yang menggantungkan hidup pada pertanian jelas akan merampas hidup mereka," kata Iqbal.
Warga juga masih trauma kejadian ledakkan pada 2007 dan 2017 lalu. Bahkan pada ledakkan yang terakhir dua orang menjadi korban meninggal.Ledakkan juga mengakibatkan tanaman pertanian mati dan suhu meningkat panas. Faktor-faktor itu membuat sejumlah warga Banjarnegara menolak keberadaan PLTP.
Dapat Stimulus dari JICA US$ 155 Juta, Pertamina Targetkan PLTP Terbesar ke III di Sumatera Selesai Desember 2024
20 Desember 2023
Dapat Stimulus dari JICA US$ 155 Juta, Pertamina Targetkan PLTP Terbesar ke III di Sumatera Selesai Desember 2024
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan Direktur Utama PGEO Julfi Hadi meletakkan batu pertama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi atau PLTP Lumut Balai Unit 2.
PGE Gaet Chevron dan Mubadala Energy untuk Jajaki Peluang Energi Panas Bumi di Kotamobagu, Sulut
14 November 2023
PGE Gaet Chevron dan Mubadala Energy untuk Jajaki Peluang Energi Panas Bumi di Kotamobagu, Sulut
PGE mengumumkan kerja sama dengan Chevron dan Mubadala Energy untuk melakukan Joint Study Agreement dan mengeksplorasi potensi panas bumi di Kotamobagu, Sulawesi Utara.