TEMPO Interaktif, Jakarta: Institute for Democracy and Peace Setara mencatat, sepanjang 2008 sebanyak 367 pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan dalam 265 peristiwa. “Peristiwa paling banyak terjadi pada Juni 2008,” kata Ketua Setara Institut Hendardi, Selasa (13/1).
Ia mencontohkan, pada Juni 2008 desakan terhadap pembubaran Ahmadiyah mengalami kenaikan cukup tinggi. Pada bulan yang sama pemerintah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Pembatasan Ahmadiyah.
“Pelanggaran kebebasan beragama sepanjang 2008 paling banyak menimpa Jamaah Ahmadiyah, 238 tindakan pelanggaran,” kata Wakil Ketua Setara Institut, Bonar Tigor Naipospos.
Dari 367 pelanggaran, 88 kasus merupakan tindakan krimininal yang dilakukan oleh warga dan 91 tindakan intoleransi oleh individu atau anggota masyarakat. Pelakunya, ia mencatat, Majelis Ulama Indonesia (42 tindakan), Front Pembela Islam (27 tindakan), dan kelompok lain Forum Umat Islam, KPSI, Majelis Mujahidin Indonesia masing-masing 12 tindakan, ormas Islam lain (55 tindakan), kelompok tidak teridentifikasi (59 tindakan), dan individu sebanyak 20 tindakan.
Sampai saat ini, kata Bonar, negara belum melakukan tindakan apapun kecuali memperkarakan penyerangan pada 1 Juni, di Monas, yang menjerat Rizieq Shihab dan Munarman, keduanya petinggi di Front Pembela Islam.
REH ATEMALEM SUSANTI
Berita terkait
Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik
16 jam lalu
Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.
Baca SelengkapnyaMiniatur Toleransi dari Tapanuli Utara
33 hari lalu
Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.
Baca SelengkapnyaIndonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB
50 hari lalu
Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.
Baca SelengkapnyaAsal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November
16 November 2023
Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.
Baca SelengkapnyaTerkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan
18 Juni 2023
Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang
24 Mei 2023
Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.
Baca SelengkapnyaNgabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama
1 April 2023
Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.
Baca SelengkapnyaKetua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama
16 Februari 2023
Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaBamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR
2 Februari 2023
Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.
Baca SelengkapnyaWakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan
16 November 2022
Klaten disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Di tengah keberagaman agama tetap memiliki keharmonisan, persatuan dan kesatuan.
Baca Selengkapnya