TEMPO Interaktif, Jakarta:Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN) batal memeriksa Mantan Panglima TNI, Jenderal Wiranto, Rabu (7/5) siang. Ia tidak memenuhi panggilan Komisi karena sedang berada di luar kota. Dia lupa hari ini ada pemeriksaan, kata Abdullah Hehamahua ketua Sub Komisi legislatif KPKPN di kantornya. Rencananya Wiranto akan memberikan keterangan soal aset milik anggota legislatif dari Fraksi Reformasi, Fuad Bawazier. Fuad diduga tidak melaporkan kekayaannnya berupa kepemilikan saham di PT Makindo. Selain Wiranto, KPKPN juga telah meminta konfirmasi kepada Siti Hardianti Rukmana (Tutut), putri mantan Presiden Suharto, dan Rini Soewandi, Memperindag. Menurut Abdullah, gagalnya pemeriksaan hari ini menyebabkan ia akan meminta klarifikasinya minggu depan. Dalam minggu ini, komisi akan melakukan pemeriksaan ke luar kota, kata Abdullah. Rini sudah periksa KPKPN pekan lalu di rumahnya. Pilihan tempat itu menurut Abdullah, dilakukan karena Rini ingin lebih mudah dalam menunjukkan dokumen-dokumen yang diminta komisi pemeriksa. Dia kan belum tahu dokumen yang kami minta itu, kata Abdullah. Rini ketika dikonfirmasi komisi bersikap kooperatif. Bahkan, kata Abdullah, ia siap memenuhi panggilan komisi pemeriksa apabila sewaktu-waktu diminta keterangannya. Abdullah belum bisa memastikan apakah dari keterangan Rini bisa disimpulkan Fuad melakukan tindakan seperti yang dituduhkan KPKPN yaitu kebohongan publik, dengan tidak melaporkan secara benar kekayaannya. Sampai sekarang tim khusus masih menggodok informasi yang diperoleh dari Tutut dan Rini yang diperiksa beberapa waktu lalu. Baru kemudian akan disampaikan dalam rapat Sub Komisi untuk dibahas kemungkinan Fuad melakukan kebohongan publik atau tidak. Kita belum sampai pada kesimpulan itu, kata Abdullah. (Purwanto-Tempo News Room)