TEMPO Interaktif, Jakarta:Kapolri Jendral Polisi Da’i Bachtiar mengaku telah mendapat laporan tentang penangkapan warga negara Indonesia (WNI) di Filipina, yang ketahuan membawa sekitar satu ton bahan peledak. Berdasarkan informasi yang diterima polisi, Fathur Rohman Al-Ghozy itu pernah tinggal di Sukoharjo, Jawa Tengah. “Dia melakukan aktivitas selama beberapa tahun di sana,” ujar Da’i usai melantik Gubernur Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Senin (21/1). Da’i menambahkan, berdasarkan penyelidikan, Fathur meninggalkan Indonesia sejak lima tahun lalu. “Ini yang sedang kami kembangkan,” ujar dia. Kapolri telah memerintahkan Kepala Korps Reserse Mabes Polri untuk segera menghubungi kepolisian di Filipina. Bahkan bila perlu Da’i memerintahkan salah seorang perwira polisi untuk berangkat ke Filipina guna menggalang informasi. Seperti diberitakan, seorang warga Indonesia, Fathur Rohman Al-Ghozy, tertangkap di Filipina. Ia diketahui membawa sekitar satu ton bahan peledak. Saat ini polisi sedang melakukan penyelidikan tentang latar belakang Fathur. (Retno Sulistyowati – Tempo News Room)