Prabowo Kritik Kepemimpinan Yudhoyono

Reporter

Editor

Senin, 15 Desember 2008 22:37 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Calon presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto mengkritik kebijakan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dinilai lebih berpihak kepada orang kaya atau pemilik modal ketimbang 'wong cilik' seperti petani, nelayan, pedagang kecil, dan masyarakat miskin lainnya.

"Tidak ada keberpihakan terhadap nelayan, petani, pedagang kecil dan 'wong cilik', sementara saat ini orang kaya dibantu dengan subsidi apartemen dan perumahan mewah," kata Prabowo saat pidato politik memaparkan visi dan misinya sebagai calon presiden 2009 di 'Forum PPP Mendengar, Presiden Harapan dan Harapan terhadap Presiden' di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan, Jakarta, Senin (15/12) malam.

Hadir dalam kesempatan ini, Ketua PPP Suryadarma Ali dan tiga panelis yaitu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Hasyim Muzadi, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Bambang Brojonegoro, dan Pengamat Ronny Nitibaskoro.

Prabowo juga mengkritik pemerintahan saat ini yang masih menyerahkan ekonomi Indonesia pada sistem kapitalisme liberal dalam menghadapi krisis. "Padahal Amerika dan Eropa sudah meninggalkan hal itu," kata Prabowo.

Jika mazhab ekonomi tidak dirubah, ujar Prabowo, Indonesia akan terus miskin karena salah dalam memanfaatkan sumber daya alam ekonomi. "Ini yang melatarbelakangi saya siap jadi capres 2009, di samping adanya ketidakberpihakan terhadap 'wong cilik'," kata Prabowo.

Prabowo menilai pemerintah saat ini khususnya tidak mampu memanfaatkan kekayaan negara yang melimpah bahkan lebih senang meminjam utang luar negeri saat kesulitan. Padahal potensi devisa negara bisa mencapai US 300 miliar. "Ketidakberpihakan pada rakyat kecil juga tampak pada anggaran pertanian yang hanya Rp 16 trilun dari total nggaran Rp 1.000 triliun," kata Prabowo.

Soal ditanya panelis tentang komitmennya terhadap penegakan hak asasi manusia, Prabowo menegaskan dirinya sangat berkomitmen untuk menegakkan HAM, meskipun di satu sisi dirinya selalu dikaitkan dengan pelanggaran HAM pada kasus Mei 1998. "Kalau saya dijatuhkan dengan HAM dalam pemilihan nanti, saya akan hadapi secara politik pula. Karena fakta sudah bicara soal Mei 2008, biar rakyat yang menilai," kata Prabowo.

ANTON APRIANTO

Berita terkait

Jawaban Puan Maharani soal Pertemuan dengan Prabowo Usai Lebaran: Insya Allah

26 hari lalu

Jawaban Puan Maharani soal Pertemuan dengan Prabowo Usai Lebaran: Insya Allah

Puan Maharani memberikan sinyal pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden terpilih Prabowo Subianto usai lebaran.

Baca Selengkapnya

Wacana Pertemuan Prabowo dan Puan Maharani, Gerindra Maunya Sebelum Lebaran

26 hari lalu

Wacana Pertemuan Prabowo dan Puan Maharani, Gerindra Maunya Sebelum Lebaran

Partai Gerindra berharap pertemuan Prabowo dan Puan bisa segera teralisasi.

Baca Selengkapnya

Menjelang Pemilu, Elite Politik Diminta Tak Saling Tuding

24 Juni 2018

Menjelang Pemilu, Elite Politik Diminta Tak Saling Tuding

KIPP menyebutkan para elite politik seharusnya membeberkan hal-hal yang sifatnya faktual menjelang pemilu.

Baca Selengkapnya

Puan Minta Para Mantan Presiden: Jauh di Mata Dekat di Hati

18 Agustus 2017

Puan Minta Para Mantan Presiden: Jauh di Mata Dekat di Hati

Puan Maharani meminta para mantan Presiden Indonesia dan inkumben untuk tetap menjaga hubungan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Diplomasi Meja Makan Jokowi dan Mantan Presiden di Istana

18 Agustus 2017

Cerita Diplomasi Meja Makan Jokowi dan Mantan Presiden di Istana

Diplomasi meja makan kembali sukses membantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan para mantan Presiden RI di upacara HUT Kemerdekaan ke 72.

Baca Selengkapnya

SBY Bertemu Mega di Istana, Pratikno: Tidak Ada Upaya Khusus

18 Agustus 2017

SBY Bertemu Mega di Istana, Pratikno: Tidak Ada Upaya Khusus

Pratikno menuturkan bahwa mengundang para mantan Presiden RI pada upacara Detik-detik Proklamasi merupakan bagian dari SOP.

Baca Selengkapnya

SBY Bertemu Mega, Ketua MPR Zulkifli Hasan: Alhamdulillah  

18 Agustus 2017

SBY Bertemu Mega, Ketua MPR Zulkifli Hasan: Alhamdulillah  

Ihwal pertemuan SBY dan Megawati di Istana dalam HUT ke-72 RI, Ketua MPR ZUlkifli Hasan mengatakan, "Alhamdulillah."

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla: Kehadiran SBY di HUT RI di Istana Tenangkan Politik

18 Agustus 2017

Jusuf Kalla: Kehadiran SBY di HUT RI di Istana Tenangkan Politik

Wakil Presiden Jusuf Kalla merespons positif kehadiran Susilo Bambang Yudhoyo (SBY) pada HUT RI ke-72 di Istana Merdeka pada Kamis kemarin.

Baca Selengkapnya

Partai Nasdem: Pidato Viktor Laiskodat Telah Diedit  

7 Agustus 2017

Partai Nasdem: Pidato Viktor Laiskodat Telah Diedit  

Partai NasDem menegaskan bahwa rekaman pidato Viktor Laiskodat, yan menimbulkan kontroversi, telah diedit.

Baca Selengkapnya

NasDem Klarifikasi Pidato Viktor Laiskodat, Fadli Zon Merespons  

7 Agustus 2017

NasDem Klarifikasi Pidato Viktor Laiskodat, Fadli Zon Merespons  

Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mempertanyakan sikap NasDem yang membela kadernya, Viktor Laiskodat yang dianggap menyebarkan ujaran kebencian.

Baca Selengkapnya