Buruh Medan Kembali Tolak Keputusan Empat Menteri

Reporter

Editor

Senin, 1 Desember 2008 12:47 WIB

TEMPO Interaktif, Medan: Ribuan buruh di Medan, Sumatera Utara, Senin (1/12) kembali turun ke jalan menolak keputusan pemerintah lewat empat menteri dalam mengantisipasi dampak krisis ekonomi global di bidang perburuhan dan ketenagakerjaan.

Surat Keputusan Bersama Empat Menteri itu menurut buruh harus dicabut dan bukan sekedar direvisi seperti janji pemerintah. "Kenaikan upah yang dibatasi tidak lebih dari enam persen membuktikan pemerintah saat ini tidak serius memperbaiki nasib buruh," kata Ketua Serikat Buruh Sejahtera Indonesia Tohonan Tampubolon.

Krisis keuangan global dijadikan alasan oleh pengusaha untuk tidak menaikkan upah buruh secara layak saat pembahasan upah layak buruh provinsi. "Lobi pengusaha lewat asosiasi pengusaha mendapat respons dari pemerintah sehingga terbitlah SKB 4 Menteri," ujar Tampubolon.

Aksi ini juga menyoal pemutusan hubungan kerja di Sumatera Utara dan menuntut upah minimum provinsi sebesar Rp 2 juta. "Sedikitnya seribu buruh di Medan terancam dipecat akhir tahun ini," kata Tampubolon. Aksi penolakan SKB 4 Menteri tersebut merupakan yang keempat kalinya dalam sebulan terakhir.

Anggota DPRD Sumatera Utara, Harman Manurung, menerima pernyataan penolakan SKB 4 Menteri itu. "Hari ini saya dan beberapa anggota Dewan akan menyampaikan surat penolakan SKB 4 Menteri itu kepada pemerintah di Jakarta," tutur Harman.

SAHAT SIMATUPANG

Berita terkait

Timnas Indonesia U-23 Tiba di Paris untuk Laga Playoff Olimpiade Paris 2024 Lawan Guinea

45 detik lalu

Timnas Indonesia U-23 Tiba di Paris untuk Laga Playoff Olimpiade Paris 2024 Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 telah tiba di ibu kota Prancis, Paris, untuk memainkan pertandingan playoff melawan Guinea.

Baca Selengkapnya

Tangga Bersejarah dari Perang Dunia II di Hawaii Dibongkar, Banyak Wisatawan Abaikan Peringatan

3 menit lalu

Tangga Bersejarah dari Perang Dunia II di Hawaii Dibongkar, Banyak Wisatawan Abaikan Peringatan

Haiku Stairs di Hawaii ditutup untuk umum sejak 1987 karena dianggap berbahaya. Namun, banyak wisatawan tetap menaikinya dan mengabaikan peringatan.

Baca Selengkapnya

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

3 menit lalu

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

Teluk Kendari di kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis selama sekitar 20 tahun terakhir. Ini kajian sedimentasi di perairan itu oleh BRIN.

Baca Selengkapnya

Harga Tiket Pemandian Air Panas Gunung Pancar 2024 dan Jam Bukanya

6 menit lalu

Harga Tiket Pemandian Air Panas Gunung Pancar 2024 dan Jam Bukanya

Berlibur ke pemandian air panas Gunung Pancar bersama keluarga bisa menjadi opsi yang menarik. Ini harga tiket dan jam bukanya.

Baca Selengkapnya

PLN Bantu Nelayan Bangka Belitung Pangkas Biaya Operasional Lewat Electrifying Marine

8 menit lalu

PLN Bantu Nelayan Bangka Belitung Pangkas Biaya Operasional Lewat Electrifying Marine

PT PLN (Persero) menyalurkan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) lewat program Electrifiying Marine kepada nelayan di Desa Suak Gual.

Baca Selengkapnya

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

12 menit lalu

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

12 menit lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

23 menit lalu

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

Khofifah menaakui menjalin komunikasi dengan PDIP. Namun ia mengatakan, belum pasti partai itu memberikan rekomendasi dukungan.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Tegur Anggota Bawaslu Papua Tengah yang Datang Terlambat di Sidang Sengketa Pileg

24 menit lalu

Hakim MK Tegur Anggota Bawaslu Papua Tengah yang Datang Terlambat di Sidang Sengketa Pileg

Hakim MK Arief Hidayat menegur anggota Bawaslu Papua Tengah yang datang terlambat dalam sidang sengketa Pileg 2024 di panel 3, hari ini

Baca Selengkapnya

Viral TikTokers Bima Unggah Penawaran jadi Buzzer Bea Cukai, Begini Tanggapan Bea Cukai

24 menit lalu

Viral TikTokers Bima Unggah Penawaran jadi Buzzer Bea Cukai, Begini Tanggapan Bea Cukai

Bima tidak ingin menjadi pembohong karena harus berbicara testimoninya tentang Bea Cukai menggunakan skrip yang dibuat oleh agensi.

Baca Selengkapnya