Gus Dur Menyambut Positif Penunjukan Syaifulloh sebagai Sekjen PKB
Reporter
Editor
Rabu, 16 Juli 2003 17:06 WIB
TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Syaifulloh Yusuf menyatakan siap menduduki posisi Sekjen yang saat ini sedang dibahas oleh formatur. “Dalam pertemuan tim formatur, tidak ada tawar-menawar seperti itu. Saat mundur dari pencalonan Ketua Umum, Syaifulloh tidak meminta syarat apa-apa. Dan posisinya sebagai Sekjen, ini sesuai keinginan dan aspirasi dari para pendukungnya karena memang saat pencalonan ketua umum, Syaifulloh memperoleh suara terbanyak nomor dua,” kata salah seorang anggota tim formatur, Syafrin Romas yang juga ketua DPW PKB Lampung. Menurut romas, Gus Dur menyambut positif ketika Syaifulloh Yusuf dicalonkan menjadi Sekjen Dewan Syuro. Gus Dur tidak banyak berkomentar. Sedangkan Arifin Junaidi menyatakan, Syaifulloh adalah orang yang mempunyai bakat cukup kuat. Tidak ada persoalan bagi Syaifulloh untuk menduduki posisi Sekjen karena telah diangkat menjadi anggota kehormatan PKB. Pada saat pencalonan ketua umum, Syaifulloh Yusuf menyatakan mengundurkan diri meski didukung dan dicalonkan oleh 229 DPC dari 511 DPC yang hadir. Pengunduran diri Syaifulloh Yusuf tersebut, mempermudah jalan bagi Alwi Shihab untuk menduduki posisi ketua umum. Pada tahap pencalonan, Alwi Shihab dicalonkan oleh 247 DPC, Syaifulloh Yusuf didukung 229 DPC, Andi Jumaro oleh 14 DPC, AS. Hikam oleh 10 DPC dan Marzuki Usman dicalonkan oleh 9 DPC. Menurut Wakil Ketua PKB periode 2002-2007, Mahfud MD, sebelum Syaifulloh Yusuf mengundurkan diri, dia sempat dipanggil para kiai. Syaifulloh Yusuf dipanggil di kamar hotel nomor 413 diantaranya oleh KH. Mas Subadar, KH. Idris Marzuki, KH. Muhaiminan dan sejumlah kiai lain. “Memang dia dipanggil oleh banyak kiai dan dia diberi nasehat-nasehat. Sejak dulu PKB mengambil keputusan atas pertimbangan kiai. Setelah dilakukan istiharah dan pertimbangan manfaat serta mudorotnya. Biasanya, pertimbangan kiai itu yang berpengaruh,” kata Mahfud. Mahfud mengaku tidak tahu persis ketika ditanya tentang kemungkinan adanya tekanan eksternal sehingga Syaifulloh Yusuf mundur dari pencalonan. Tentang maraknya isu politik uang dalam MLB yang diikuti mundurnya Syaifulloh Yusuf dari pencalonan, Mahfud meminta agar pembahasan tersebut segera diakhiri. “Isu-isu itu hanya untuk menaikkan harga dari masing-masing calon tapi sekarang sudah tidak ada lagi,” kata Mahfud. (Syaiful Amin/Heru CN)
Berita terkait
Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri
2 jam lalu
Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.